STRIKER Spanyol, David Villa menyimpan bola yang digunakan dalam pertandingan tim Matador melawan Rusia di Innsbruck, Austria, Selasa (10/6) malam. Bola itu disebut Villa sebagai kenang-kenangan atas prestasinya mencetak hattrick sekaligus memberikan kemenangan untuk Spanyol yang berhasil mengalahkan Rusia 4-1.
"Awalnya wwasit tidak bersedia saya menyimpan bola. Beruntung ada Pepe Reina (kiper Spanyol) yang bisa berbahasa Inggris sehingga saya memperoleh izin untuk membawa bola pulang," ungkap Villa.
Selain mencatat sejarah sebagai pencetak hattrick setelah Patrik Kluivert, pemain asal Belanda, di tahun 2000, Villa juga berkemungkinan memperoleh penghargaan sepatu emas dengan posisi sementaranya di puncak daftar pencetak gol terbanyak EURO 2008. Bertengger di posisi kedua, Lukas Podolski, pemain Jerman yang baru mengoleksi dua gol.
Di kancah internasional, Villa telah mengoleksi 17 gol dari 32 kali penampilannya membela Spanyol. Striker dengan tampang imut ini sendiri telah membukukan 18 gol di kancah La Liga musim lalu.
Kehadiran Villa di EURO bisa dibilang prestasi sendiri untuk pemain dengan tinggi 175 cm itu. Pasalnya, dia menggeser posisi bintang Real Madrid, Raul Gonzales, yang kerap menjadi striker di tim Spanyol. Keputusan Luis Aroganes pun seperti tidak salah setelah Villa, yang dengan wajah imutnya mendapat julukan El Guaje (si bocah), membuktikan ketajamannya dengan tiga gol yang disarangkan ke dalam gawang Rusia.
Meski demikian, Villa tidak berarti jumawa dengan prestasi yang diraihnya. Dengan rendah hati, pemain yang ditaksir bakal menjadi rebutan sejumlah klub besar Eropa itu mengatakan bahwa gol pertamanya terjadi lebih dikarenakan peran Fernando Torres yang menjadi pasangannya di lini depan Spanyol.
"Sedangkan yang kedua berkat umpan akurat Andres Iniesta," tandas Villa seraya menambahkan kalau gol ketiga ke gawang Rusia dipersembahkannya untuk Torres.
"Awalnya wwasit tidak bersedia saya menyimpan bola. Beruntung ada Pepe Reina (kiper Spanyol) yang bisa berbahasa Inggris sehingga saya memperoleh izin untuk membawa bola pulang," ungkap Villa.
Selain mencatat sejarah sebagai pencetak hattrick setelah Patrik Kluivert, pemain asal Belanda, di tahun 2000, Villa juga berkemungkinan memperoleh penghargaan sepatu emas dengan posisi sementaranya di puncak daftar pencetak gol terbanyak EURO 2008. Bertengger di posisi kedua, Lukas Podolski, pemain Jerman yang baru mengoleksi dua gol.
Di kancah internasional, Villa telah mengoleksi 17 gol dari 32 kali penampilannya membela Spanyol. Striker dengan tampang imut ini sendiri telah membukukan 18 gol di kancah La Liga musim lalu.
Kehadiran Villa di EURO bisa dibilang prestasi sendiri untuk pemain dengan tinggi 175 cm itu. Pasalnya, dia menggeser posisi bintang Real Madrid, Raul Gonzales, yang kerap menjadi striker di tim Spanyol. Keputusan Luis Aroganes pun seperti tidak salah setelah Villa, yang dengan wajah imutnya mendapat julukan El Guaje (si bocah), membuktikan ketajamannya dengan tiga gol yang disarangkan ke dalam gawang Rusia.
Meski demikian, Villa tidak berarti jumawa dengan prestasi yang diraihnya. Dengan rendah hati, pemain yang ditaksir bakal menjadi rebutan sejumlah klub besar Eropa itu mengatakan bahwa gol pertamanya terjadi lebih dikarenakan peran Fernando Torres yang menjadi pasangannya di lini depan Spanyol.
"Sedangkan yang kedua berkat umpan akurat Andres Iniesta," tandas Villa seraya menambahkan kalau gol ketiga ke gawang Rusia dipersembahkannya untuk Torres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar