Rabu, Juni 11, 2008

Pertaruhan Nasib Dua Pelatih

PARTAI Austria versus Polandia tidak hanya menentukan nasib mereka di fase grup, namun di luar itu ancaman pemecatan juga tengah menghadapi dua pelatih tim, Josef Hickersberger (Austria) dan Leo Beenhakker (Polandia).
Khusus Benhakker, penampilan ciamik mereka di babak kualifikasi ternyata kurang berimbas di putaran final meski telah mendapat skuad terbaik Polandia dalam empat tahun terakhir.
Kekalahan telak 0-2 dari Jerman telah mengancam keberlangsungan karir pelatih asal Belanda ini di Warsawa. Kabarnya, Federasi Sepakbola Polandia (PZPN) telah mengungkapkan jika Polandia kalah melawan Austria, mereka akan mengadakan rapat serius untuk menentukan langkah selanjutnya bagi pria berusia 66 tahun itu.
Sebenarnya PZPN masih menginginkan Beenhakker tetap berada bersama Maciej Zurawski dkk, ini terlihat dari perpanjangan kontrak hingga November 2009 atau sampai akhir kualifikasi Piala Dunia 2010.
Meski masih terlihat aman, namun nasib Josef Hickersberger juga sama gentingnya dengan Don Leo. Pasalnya waktu yang telah diberikan untuk membangun tim, sejak tahun 2006 lalu, dirasa sudah cukup. Federasi Sepakbola Austria (OeFB) menganggap jika tidak berprestasi, mereka akan menyelesaikan tugas mantan personel Austria di Piala Dunia 1978 ini. Jadi partai Austria versus Polandia bakal menyajikan dua perseteruan seru, nasib negara dan nasib karir dua pelatih!. (persda network/bud)


Head to Head
Joachim Standfest (Austria)
Tipikal bek modern yang tidak terpaku pada posisi. Lugas, bisa bermain juga di tengah, jago udara, takle tepat dan pekerja keras. Lahir: Leoben, 30 Mei 1980, Tinggi: 180 cm, Klub: FK Austria Wien, Caps: sejak 2003 (26 tampil/2 gol). (bud)
Ebi Smolarek (Polandia)
Lawan sepadan Standfest. Pergerakan cepat, bisa striker dan sayap, presisi umpan bagus, pengalaman Eropa segudang dan tidak egois, keeping ball handal. Tendangan bebas berbahaya. Lahir: Lodz, 9 Januari 1981, Tinggi: 178 cm, Klub: Racing Santander, Caps: sejak 2002 (31 tampil/13 gol). (bud)


Andreas Ivanschitz (Austria)
Nyawa tim Austria. Kreatif, pekerja keras, keepping ball bagus, presisi umpan tinggi, visi bermain dan pengalaman di level Eropa. Butuh kompatriot selevel di lini tengah. Lahir: Eisenstadt, 15 Oktober 1983, Tinggi: 183 cm, Klub: Panathinaikos, Caps: sejak 2002 (31 tampil/5 gol). (bud)
Jacek Krzynowek (Polandia)
Gelandang senior. Kenyang pengalaman, teknik tinggi, keeping ball bagus, visi bermain tinggi, bertahan dan menyerang sama kuat. Kaki kiri dan kanan hidup. Lahir: Kamiensk, 15 Mei 1976, Tinggi: 180 cm, Klub: VfL Wolfsburg, Caps: sejak 1998 (75 tampil/14 gol). (bud)


Roland Linz (Austria)
Postur ideal, tipikal oportunis, akselerasi cepat dan unggul bola-bola atas. Pandai mencari celah, sayang kurang agresif. Lahir: Leoben, 9 Agustus 1981, Tinggi: 185 cm, Klub: Sporting Braga, Caps: sejak 2003 (31 tampil/7 gol).
Pawel Golanski (Polandia). (bud)
Junior yang langsung mencuat. Kemampuan bertahan dan menyerang sama baik, lugas tanpa kompromi, takle dan umpan silang lumayan. Lahir: Lodz, 12 Oktober 1982, Tinggi: 183 cm, Klub: Steaua Bucuresti, Caps: sejak 2006 (10 tampil/1 gol). (bud)



Player to Watch
Dariusz Dudka (Polandia)
PEMAIN muda yang langsung merebut hati Leo Beenhakker. Pria kelahiran 9 Desember ini menarik perhatian usa bermain bagus bersama klub Amica Wronki. Tak ayal di usia menginjak 21 tahun, ia langsung mengisi posisi gelandang bertahan. Tugasnya pun tak ringan, ia harus mengalirkan bola dari belakang ke depan dan sesekali maju sampai sepertiga daerah lawan.
Tipikal pemain muda nan agresif namun sudah dikaruniai kemampuan visi pesepakbola papan atas. pesepakbola yang kini berusia 24 tahun ini menjadi bagian tak terpisahkan lini tengah Polandia. Kelebihannya, ia mampu bermain di posisi gelandang bertahan, tengah dan bek kanan. Tidak hanya itu, tandukan dan takle pun menjadi senjata untuk menahan laju serangan lawan. Perannya sangat dominan jika Smolarek berfungsi sebagai striker. (bud)

Andreas Ivanschitz (Austria)
Belum ada yang mampu mengganti perannya di lini tengah. Melawan Polandia adalah pembuktian dirinya sebagai jenderal lapangan tengah. Teknik individu tinggi, postur ideal, bertahan dan menyerang sama baiknya, umpannya pun terkenal sangat stylish.
Pemain yang barus berusia 25 tahun ini juga memiliki jiwa kepemimpinan tinggi, yang membuatnya menjadi kapten tim, melampaui seniornya seperti Ivica Vastic. Ia menjadi penyeimbang tim, dan umpan terobosannya selalu ditunggu. Selain itu kemampuan tendangan jarak jauh juga menjadi senjata andalan yang harus diwaspadai Polandia.
Duetnya bersama Rene Aufhauser di lini tengah adalah nyawa bagi Austria untuk mengalirkan bola ke lini depan. Jika Polandia sukses mematikan kapten tim, sepertinya Austria harus mengucapkan selamat tinggal pada Euro. (bud)

Tidak ada komentar: