PERJALANAN Spanyol ke Euro 2008 tidak semulus dua partai awal mereka di Austria-Swiss. Pasalnya, Carles Puyol dkk nyaris tidak bisa berpartisipasi meski menjadi jawara babak kualifikasi, di atas Swedia.
Masalah bermula saat pemerintah Spanyol ikut serta alias mengintervensi dunia olahraga negeri Matador itu. Pada Desember 2007 pemerintah Spanyol melalui Dewan Olahraga (CSD) mengeluarkan instruksi kepada semua federasi cabang olahraga yang tidak ikut Olimpiade 2008 untuk menggelar pemilihan pucuk organisasi sebelum bulan Agustus.
RFEF menolak instruksi itu karena menjelang musim panas mereka sedang sibuk dengan agenda Piala Eropa. Bahkan Presiden RFEF, Angel Maria Villar, mengajukan permohonan penundaan pemilihan menjadi 26 November 2008 mendatang.
Sayangnya, pemerintah menolak usulan tersebut. Hal ini kemudian memicu reaksi dari FIFA. Karena setiap asosiasi sepakbola diharamkan intervensi pemerintah, badan sepakbola dunia itu langsung mengancam bakal memberi sanksi kepada RFEF.
Ancaman FIFA tidak tanggung-tanggung, yakni bakal mengeluarkan Spanyol dari turnamen terdekat, yakni Euro 2008 di Austria-Swiss. Selain itu, FIFA juga bisa memberi skorsing pada klub-klub Spanyol sehingga tidak bisa mengikuti event internasional seperti Liga Champions, Piala UEFA, Piala Dunia Antarklub dan lain-lain.
Setelah mendapat tekanan dari masyarakat, praktisi olahraga dan para pengamat internasional, pemerintah Spanyol akhirnya menerima permohonan penundaan pemilihan khusus untuk RFEF sampai akhir tahun. Keputusan ini spontan disambut gembira para penggila sepakbola Spanyol. Sebuah keputusan yang nyata-nyata mampu menghibur tidak hanya untuk masyarakat negara pinggiran Laut Mediterania itu, namun bagi penggila bola seluruh dunia, karena di Euro 2008 ini Spanyol mampu tampil sangat impresif dan menjadi favorit juara. (persda network/bud)
Masalah bermula saat pemerintah Spanyol ikut serta alias mengintervensi dunia olahraga negeri Matador itu. Pada Desember 2007 pemerintah Spanyol melalui Dewan Olahraga (CSD) mengeluarkan instruksi kepada semua federasi cabang olahraga yang tidak ikut Olimpiade 2008 untuk menggelar pemilihan pucuk organisasi sebelum bulan Agustus.
RFEF menolak instruksi itu karena menjelang musim panas mereka sedang sibuk dengan agenda Piala Eropa. Bahkan Presiden RFEF, Angel Maria Villar, mengajukan permohonan penundaan pemilihan menjadi 26 November 2008 mendatang.
Sayangnya, pemerintah menolak usulan tersebut. Hal ini kemudian memicu reaksi dari FIFA. Karena setiap asosiasi sepakbola diharamkan intervensi pemerintah, badan sepakbola dunia itu langsung mengancam bakal memberi sanksi kepada RFEF.
Ancaman FIFA tidak tanggung-tanggung, yakni bakal mengeluarkan Spanyol dari turnamen terdekat, yakni Euro 2008 di Austria-Swiss. Selain itu, FIFA juga bisa memberi skorsing pada klub-klub Spanyol sehingga tidak bisa mengikuti event internasional seperti Liga Champions, Piala UEFA, Piala Dunia Antarklub dan lain-lain.
Setelah mendapat tekanan dari masyarakat, praktisi olahraga dan para pengamat internasional, pemerintah Spanyol akhirnya menerima permohonan penundaan pemilihan khusus untuk RFEF sampai akhir tahun. Keputusan ini spontan disambut gembira para penggila sepakbola Spanyol. Sebuah keputusan yang nyata-nyata mampu menghibur tidak hanya untuk masyarakat negara pinggiran Laut Mediterania itu, namun bagi penggila bola seluruh dunia, karena di Euro 2008 ini Spanyol mampu tampil sangat impresif dan menjadi favorit juara. (persda network/bud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar