Rabu, Juni 18, 2008

Portugal: Incar Sisi Kanan Jerman

PERJUANGAN tim Portugal menapaki gelar juara Piala Eropa untuk pertama kali dalam sejarah mereka, bakal dimulai Jumat (20/6) dinihari WIB di Stadion St Jakob Park Basel. Namun kerikil tajam sepertinya harus diwaspadai, pasalnya lawan mereka di babak perempatfinal Euro 2008 adalah Jerman, yang sialnya adalah satu tim yang diunggulkan guna menjuarai perhelatan turnamen yang ke-13. Tim ini tentu tidak asing bagi Seleccao, pasalnya mereka baru saja bertemu di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2006 dengan hasil 3-1 untuk kemenangan Der Panzer. Perjalanan Portugal pun diprediksi bakal sangat berat untuk melewati fase knock out pertama ini.
Hal itu diakui gelandang sekaligus playmaker senior Deco Souza. "Sebenarnya melawan Kroasia lebih enak, bukan bermaksud merendahkan Kroasia, namun sepertinya Jerman bakal memberi banyak kesulitan untuk kami, apalagi kalau mereka bermain dengan gaya konvensional, pengalaman kami sudah membuktikannya,"ucap gelandang serang Barcelona ini, seperti dirilis timesonline, Rabu (18/6) kemarin. Bagi Portugal, Jerman memang menjadi momok yang cukup menakutkan. Paling tidak dalam dua partai terakhir turnamen, mereka selalu kalah. Selain di Piala Dunia, Deco dkk juga takluk 0-3 di Euro 2000.
Namun di sisi lain, Euro 2008 dianggap saat yang tepat bagi Samba Eropa itu untuk menggenggam juara. Nyaris semua persyaratan sebagai calon juara dimiliki skuad Luiz Felipe Scolari itu. Kiper berpengalaman, bek, gelandang dan striker mumpuni ditunjang dengan pola taktik yahud ala Scolari. Selain itu, permainan cantik selalu diperagakan barisan pemain Portugal. "Mereka kuat, dan perlu kerja keras untuk mengalahkan mereka,"ungkap pelatih Ceko, Karel Bruckner, usai timnya dilibas 1-3 seminggu lalu.
Grafik menaik memang tengah dinikmati anak asuh Luiz Felipe Scolari. Di dua perhelatan Euro sebelumnya, langkah Portugal memang selalu meningkat satu tingkat lebih baik. Di Euro 2000 misalnya, Rui Costa dkk bisa melaju sampai babak semifnal dan menduduki peringkat keempat di akhir turnamen. Prestasi itu makin meningkat saat Portugal menjadi tuan rumah di Euro 2004. Meski kalah di partai pembuka, namun Nuno Gomes dkk mampu merangsek ke partai final dan harus mengakui keunggulan Yunani 0-1. Meski gagal, namun permainan Portugal kala itu dinilai lebih baik, dan hal ini kembali dibuktikan saat berlaga di Piala Dunia 2006 Jerman. Tanpa dinyana, Cristiano Ronaldo dkk mampu melangkah ke babak semifinal dan harus puas berada di peringkat empat.
Jika merunut pada fase grafik, seharusnya tahun inilah Portugal mampu merengkuh gelar bergengsi di Eropa tersebut. Pelatih Luiz Felipe Scolari pun sudah menyiapkan strategi khusus untuk menumpas Jerman. Menurutnya, sektor kanan pertahanan Jerman adalah satu titik lemah yang bakal ditembus para pemainnya. "Kami memilik Ronaldo, Joao, Deco dan Simao yang bisa bergantian mengincar sisi itu,"tegas Scolari, di reuters, Rabu (18/6).
Menurut pria asal Brasil ini, mengalahkan Jerman adalah kunci keberhasilan. Pasalnya, ia memerkirakan jika lolos, di babak semifinal mereka akan bertemu Kroasia dan itu justru dipandang lebih mudah dibanding melawan Jerman.
Di sisi teknis, Portugal juga diuntungkan dengan cederanya top skorer (3 gol) mereka Lukas Podolski. Jerman juga kemungkinan besar akan bermain tanpa gelandangnya Torsten Frings, yang dibekap cedera patah iga.
"Saya hanya berharap Portugal bisa tampil hebat melawan Jerman,"tukas Ronaldo. (persda network/bud)


Cristiano Ronaldo

Waspada Mental
MENGHADAPI tim sekelas Jerman, tidak hanya fisik dan teknik saja yang dibutuhkan. Namun visi dan sisi mentalitas menjadi momok yang harus disingkirkan. Melawan tim bermental juara, harus juga memiliki mental baja. Itulah yang kini menjadi perhatian Cristiano Ronaldo. Berikut petikan wawancara yang dihimpun dari pelbagai sumber.

Bagaiman menurut Anda tentang tim Jerman?
Mereka tim sangat kompak dan komplit. Individunya sangat berkualitas seperti (Michael) Ballack, (Ricardo) Carvalho, Klose, Podolski dan Lahm. Melawan mereka kembali jelas menjadi kehormatan besar bagiku.

Peluang tim Anda?
Tanpa mengurangi respek, sepertinya kami akan menggilas mereka dalam 90 menit.

Anda yakin?
Yakin, apalagi kini semua tim memiliki spirit tinggi dan kami tak diganggu cedera pemain.

Apa yang perlu diwaspadai?
Tidak hanya pola dan teknik tim Jerman, tapi kami juga harus fokus pada diri sendiri. Yang aku maksud adalah sisi mental, karena melawan mereka dipastikan bakal banyak provokasi yang mungkin bisa mengacaukan permainan kami. Kalau dari sisi teknik dan fisik, kami yakin mampu unggul.

Apakah Anda bakal mencetak gol kembali?
Bermain menyerang adalah kesukaanku. Tapi aku tidak boleh egois. Tidak masalah aku tidak bisa menyumbang gol karena semua pemain kami sangat berbahaya, meski menyumbang gol tetap jadi incaranku. Lebih penting lagi adalah tim kami mampu mencetak gol cepat dan meraih kemenangan guna bermain kembali di stadion ini (St Jakob Park adalah tempat semifinal), itu jadi prioritasku. (bud)


Ulasan Luis Felipe Scolari
SECARA taktik, aku melihat tak ada tim lain yang sebaik pola permainan Jerman. Mereka mampu bermain seimbang, baik di belakang, tengah dan depan. Tak ada penjagaan khusus untuk satu pemain, karena semua pemain mereka berbahaya. Bola mereka sangat mengejutkan, itu yang wajib kami waspadai. Kami optimis, para gelandang siap untuk bertempur terbuka dan sabar untuk menggedor pertahanan mereka. Secara prinsip, kami menikmati bermain sepakbola, kami bekerja dengan bola, itulah kualitas kami sesungguhnya. Saya pikir Jerman agak lemah di sektor sayap kiri, mungkin dari situlah kami akan membuka ruang. (bud)


Strategi
AGRESIFITAS tetap menjadi senjata utama, sembari mengantisipasi serangan balik Der Panzer. Melihat performa Jerman yang kurang stabil, Scolari sepertinya memutuskan untuk menyerang dari satu sisi, yakni sayap kanan pertahanan Jerman. Ronaldo, Deco, Joau Moutinho dan Pepe bakal saling bahu membahu menggedor sektor ini. Tentu Scolari sudah belajar dari apa yang dilakukan Kroasia untuk menghadang laju bola ke depan. Ronaldo akan dimainkan dalam posisi bebas untuk mendukung pola striker tunggal. Umpan silang hanya dilakukan sesekali karena postur tinggi bek lawan. Aliran bola tetap berasal dari Deco. Tidak hanya itu, jika mentok, bola-bola tendangan keras dari luar kotak penalti bakal menjadi ancaman tersendiri untuk Jerman. (bud)


Catatan tim:

-Kepercayaan tengah melambung tinggi meski kalah 0-2 di partai terakhir.
-Pemain inti dalam kondisi siap tempur.
-Mampu melaju ke babak semifinal dalam dua putaran final Piala Eropa terakhir.
-Dalam tujuh laga knock out, Portugal mampu menang tiga di antaranya.
-Luiz Felipe Scolari akan menjadi pelatih ketiga yang mampu memeroleh enam kemenangan setelah Berti Vogts dan Rinus Michels. Dengan 16 kemenangan di putaran final Piala Eropa dan Piala Dunia, Scolari hanya membutuhkan 3 partai lagi untuk menyamai rekor Helmut Schon.
-Jika diturunkan, Nuno Gomes bakal menyamai rekor penampilan Luis Figo di Piala Eropa yakni 14 kali.
-Jika mencetak gol, nuno Gomes menjadi pemain keempat yang mampu mencetak gol di tiga Piala Eropa yang berbeda, bergabung bersama Juergen Klinsmann, Vladimir Smicer dan Thierry Henry.
-Pepe dan Ricardo menjadi dua pemain Portugal yang bermain penuh selama putara final berlangsung.
-Jose Bosingwa, Paulo Ferreira, Fernando Meira, Miguel dan Jorge Ribeiro bakal dihukum satu pertandingan jika mereka mendapat kartu kuning.
-Bakal terjadi perang antarpemain satu klub: Ricardo vs Odonkor (Real Betis) Ferreira, Carvalho vs Ballack (Chelsea); Meira vs Hitzlsperger, Gomez (VfB Stuttgart), Pepe vs Metzelder (Real Madrid), Almeida vs Fritz, Mertesacker, Frings dan Borowski (Werder Bremen). (bud)


Key Player
Jose Bosingwa (Bek)
PEMUDA berusia 25 tahun ini mendadak menjadi satu kekuatan baru di lini belakang Seleccao. Penampilannya lugas, taktis, pandai membaca pergerakan lawan dan tak segan untuk belajar pada sang senior, Ricardo Carvalho.
Pemain Chelsea ini pun mampu berduel one on one dan sesekali mampu membahayakan gawang lawan kala ada kesempatan sepak pojok maupun set piece bola-bola mati. Meski baru sembilan kali berkostum timnas Portugal, namun posisinya tak tergoyahkan. Apalagi ia mampu bermain multifungsi, bek tengah, bek kanan dan posisi aslinya, gelandang bertahan. (bud)

Deco Souza (Gelandang)
BERUNTUNG Portugal memiliki tipikal gelandang yang serba komplet ini. Deco mampu bertahan dan menyerang sama baiknya, pandai membagi bola, mengejutkan dengan umpan terobosan dan tendangan geledeknya, serta mampu membimbing rekan-rekan mudanya di lini tengah. Jerman bakal pontang panting menahan laju pemain asal Barcelona ini. (bud)

Nuno Gomes (Striker)
TIDAK terlalu tajam, tapi cukup membuat kocar kacir pertahanan lawan, untuk memberi ruang tembak bagi para gelandang Portugal. Itulah tipikal breaker dan destroyer Gomes. Penyerang asal Benfica ini memiliki pergerakan cukup cepat, pandai membuka dan mencari ruang serta tipikal opportunis. Kaki kanan menjadi andalan. (bud)


Player to Watch
Cristiano Ronaldo (Gelandang)
ROKET Ronaldo, julukan ini tentu sudah sangat familiar. Ronaldo pun paham betul ekspektasi tim. Lincah, taktis, skill individu komplet sebagai gelandang, tembakan jarak jauh nan keras dan terarah, belum lagi kemampuan free kick teknik tinggi dan memiliki naluri membunuh tingkat tinggi. Total 13 tembakan dalam dua partai terakhir, dengan tujuh di antaranya mengenai sasaran, ditambah satu assist dan satu gol, membuat nama Ronaldo melambung. Sekaligus membuktikan kalau dirinya pantas menjadi tulang punggung Portugal di Euro 2008 kali ini. Tidak hanya itu, gelandang berteknik tinggi ini semakin dewasa dan mampu tampil lebih tenang. Melawan Jerman, kelincahan dan kombinasi permainan menyerang yang dimilikinya bakal diadu dengan para gelandang Jerman yang terkenal memiliki determinasi tinggi. (bud)

Tak Ingin Adu Penalti
OPTIMISME yang menyeruak di kubu Portugal berimbas pada motivasi semua pemain untuk mengakhiri lagi dalam waktu normal. Yup, Deco Souza dkk menginginkan waktu normal 90 menit untuk menyingkirkan tim Panser.
"Kami tidak ingin berlama-lama di lapangan, kami sepakat kalau tim harus menang dalam waktu normal, tidak ada adu penalti,"ucap bek Ricardo Carvalho. Meski begitu, bek asal Chelsea ini menampik jika skuadnya taku tjika sampai ada adu tendangan 12 pas itu. "Kami tidak takut, tapi lebih efektif lagi kalau kami mampu menghentikan mereka sepcepatnya, kalau itu bisa kenapa harus kami perlambat,"tegas Carvalho.
Meski begitu, pelatih Luiz Felipe Scolari mengaku tetap menyiapkan algojo tendangan penalti guna antisipasi. Beberapa pemain yang menjadi alternatif utama adalah Cristiano Ronaldo, Ricardo Carvalho, Joao Moutinho, Pepe, Jose Bosingwa, Hugo Almeida, Deco dan Simao Sabrosa. (persda network/bud)

Fokus Portugal
TIDAK seperti sang pelatih yang sudah memutuskan masa depannya untuk menangani Chelsea musim depan, bintang Portugal Cristiano Ronaldo mengaku tetap fokus pada partai melawan Jerman. Dia tidak ingin konsentrasinya terganggu dengan isu santer kepindahannya ke Real Madrid. Bahkan kabarnya, winger Manchester United ini siap mengadukan beberapa pihak yang terus berusaha 'mengganggunya' agar pindah ke Los Merengues itu.
"Scolari adalah Scolari, dan aku sudah menegaskan tidak akan mendiskusikan apalagi memutuskan apapun tentang masa depanku, sekarang ini aku ingin berkonsentrasi melawan Jerman,"ucap pengoleksi satu gol di Euro 2008 ini.
Satu hal yang mungkin bisa memberi gambaran kemana Ronaldo nantinya adalah harapan pada Scolari. "Dia seorang teman sekaligus guru, dia telah memutuskan hal positif dan aku sepertinya bakal mengikuti langkahnya, aku berharap pengaruhnya mampu membuatku tenang bermain di sana (Manchester United-red), dia pelatih brilian dan aku akan selalu menganggapnya sebagai teman,"tukas Ronaldo. Ungkapan ini menunjukkan jika kemungkinan besar Ronaldo tetap akan merumput bersama Setan Merah, paling tidak untuk musim kompetisi 2008/2009. (persda network/bud)


Rame-rame Bela Scolari
KEPUTUSAN Luiz Felipe Scolari saat mengistirahatkan 8 pemain inti saat melawan Swiss terus mendapat kritikan tajam dari beberapa media dan pengamat sepakbola di Portugal. Menurut mereka, kekalahan 0-2 bisa membuat ritme permainan menjadi kacau di perempatfinal.
Namun pelatih asal Brasil itu mendapat pembelaan dari seluruh skuad Portugal. Ronaldo, Pepe, Petit, Moutinho dan Deco pun rama-ramai membela sang pelatih. Mereka beranggapan langkah tersebut bukan berarti mengalah tapi memberi pengalaman pada seluruh pemain dan memberi waktu istirahat bagi pemain lain.
"Saat itu sangat mungkin bagi kami untuk menang, tapi Scolari memiliki pandangan objektif lain, dan itu yang dirasa baik untuk kami semua,"ucap Pepe, di Goal, Rabu (18/6) kemarin.
Menurut Pepe, pemberian waktu istirahat beberapa pemain inti jelas memberi efek positif. Mereka bisa memelajari proyeksi permainan Jerman, terutama di level pertahanan. "Bagi kami, bertahan di level Eropa bukan pekerjaan mudah, kami harus saling terkait,"ucap Pepe, yang performanya bersama Ricardo Carvalho mendapat pujian. (persda network/bud)

Prakiraan Formasi:
1. Ricardo; 4. Jose Bosingwa, 16. Ricardo Carvalho, 2. Paulo Ferreira, 15. Pepe, 8. Petit, 20. Deco, 11. Simao Sabrosa, 7. Cristiano Ronaldo, 10. Joao Moutinho, 21. Nuno Gomes
Cadangan: 12 Quim, 3 Bruno Alves, 5 Fernando Meira, 6 Raul Meireles, 9 Hugo Almeida, 14 Jorge Ribeiro, 17 Ricardo Quaresma, 18 Miguel Veloso, 19 Nani, 23 Hélder Postiga, 13. Miguel
Pelatih: Luiz Felipe Scolari


Road to Quarterfinal
Portugal 2-0 Turki
Gol: Pepe 61, Raul Meireles 90+3

Portugal 3-1 Ceko
Gol: Deco 8, Cristiano Ronaldo 63, Quaresma 90+1 (Portugal), Sionko 17 (Ceko)
Kartu Kuning: Jose Bosingwa

Portugal 0-2 Swiss
Gol: Hakan Yakin 71, 83 (pen)
Kartu Kuning: Paulo Ferreira, Fernando Meira, Miguel, Jorge Ribeiro

Tidak ada komentar: