Senin, Juni 23, 2008

Rusia: Tak Ingin Adu Penalti

PENAMPILAN ciamik kiper Spanyol, Iker Casillas yang mampu membendung tiga tembakan lawan dalam partai Tim Matador kontra Italia, membuat Rusia memilih enggan bermain sampai babak adu penalti.
Striker Andrei Arshavin, playmaker Yuri Zhirkov dan Ivan Saenko. Ketiganya mengaku sedikit 'ngeri' dengan penampilan Casillas dalam adu tos-tosan tersebut. "Penampilannya luar biasa, dan itu membuat kami berpikir untuk menuntaskan pertandingan tanpa adu penalti, meski kami juga harus bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan,"ucap Zhirkov, seperti dirilis russiatoday, Senin (23/6) kemarin.
Penegasan serupa diucapkan bintang Andre Arshavin. Pencetak dua gol sepanjang turnamen ini mengaku, Spanyol seperti sudah terlatih untuk menggunakan 'senjata' adu penalti untuk menumpas lawan. "Itu tidak boleh terjadi pada kami, kami akan fokus dan berusaha maksimal tidak sampai pada fase adu penalti itu,"imbuh Arshavin.
Sementara Saenko menyebut, jika pun timnya harus menghadapi adu tendangan penalti, ia merasa ada tantangan tersendiri. "Tapi sebelum itu, kami sudah menyiapkan pola yang semoga bisa menuntaskan ambisi dan impian kami sebagai tim underdog untuk sampai ke laga final,"tegas Saenko.
Mengungkit kemungkinan pola permainan yang akan digunakan dalam laga semifinal nanti, Arshavin menyebut semuanya bakal dikembalikan ke strategi sang pelatih, Hiddink. Namun jika menilik pada performa dan 'kenikmatan' saat bermain, striker yang tengah diburu klub-klub besar Eropa ini menyebut, pola 4-3- 3 dan 4-1-4-1 sepertinya bakal menjadi kontrastrategi Spanyol.
Pola ini memberi kebebasan pada second striker, baik Saenko maupun Arshavin dan Yuri Shirkov untuk lebih mengendalikan permainan. Pola ini membuat Belanda merasa bingung dan frustasi yang berakibat lemahnya konsentrasi pertahanan. "Itulah yang kami harapkan, tapi kami tetap bergantung pada keputusan pelatih, pasti dia lebih tahu dari kami,"ujar Arshavin.
Sementara pelatih Guus Hiddink sendiri menyebut, dirinya sangat bangga terhadap apa yang telah dilakukan dan dipersembahkan anak asuhnya di Euro 2008 kali ini. Ia pun berjanji bakal memberikan yang terbaik untuk pasukannya di lapangan. "Salut untuk semua pasukanku, kerja keras mereka di latihan dan selama kualifikasi sudah hampir terbayar, kini langkah kami sudah tanggung, dan kami siap membuat sejarah, semoga anak-anak tidak besar kepala dan tetap merendah, karena Spanyol adalah tim besar, sama seperti Italia, Belanda dan Swedia,"sebut Hiddink. Sayangnya, meneer Belanda ini tidak menyebut spesifik taktik apa yang akan dilakukannya untuk mengunci pergerakan agresif pemain Spanyol. (persda network/bud)


Arshavin Siap ke Barca
STRIKER Andrei Arshavin benar-benar tengah menjadi bintang di antara sedikitnya bintang-bintang baru di Euro kali ini. Permainan brilian yang ditampilkannya, membuat Arshavin diburu klub-klub Eropa. Beberapa klub sudah menyatakan hasratnya untuk mendapatkan tanda tangan pemain berusia 27 tahun tersebut seperti Manchester City, Newcastle, Arsenal, Everton dan Chelsea. Bahkan pemilik Chelsea, Roman Abramovich sudah menyatakan ketertarikan dan menyiapkan dana besar guna menjemput striker asal Zenit St Petersburg tersebut.
Sayang, niatan para klub elit Eropa tersebut harus tertunda. Pasalnya, si empunya sudah menginginkan untuk bermain di Barcelona musim depan. Meski masih sekedar gosip, namun rencana ini tentu membuat klub-klub pengincar patah hati.
"Andrei memimpikan bermain untuk Barcelona, sebuah klub yang menjadi favoritnya selama ini. Ia sangat berkualitas seperti Deco dan pantas bermain untuk tim sebesar El Barca,"sebut Vitaly Butko, Presiden Federasi Sepakbola Rusia, seperti dirilis harian Spanyol, Sport, Senin (23/6).
"Arshavin sudah mengatakan ingin mencari klub baru yang lebih kompetitif, dan kami sudah bersiap mencari penggantinya jika ia meninggalkan klub ini,"ucap pelatih Zenit St Petersburg, Dick Advocaat. (persda network/bud)

Pemimpin Rusia Siap Datang
PRESTASI fenomenal Rusia di Euro 2008 kali ini benar-benar menarik perhatian semua masyarakat Negeri Beruang Merah itu. Bahkan, menurut kabar yang dirilis russiatoday, Senin (23/6), dua pemimpin Rusia, Presiden Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin, siap mendukung langsung di Vienna jika pasukan Guus Hiddink mampu ke final.
Sontak kabar ini membuat seluruh punggawa tim Rusia lebih bersemangat. "Kami sangat gembira dan makin bersemangat, tapi jangan terlalu tinggi mengharapkan sesuatu dari kami, pencapaian semifinal adalah luar biasa dan sudah jadi bagian hadiah bagi kami, semoga anak-anak tidak terlena dan mampu tampil di final,"ujar Hiddink, yang tak ingin berandai-andai. (bud)



1 Vladimir Putin (periode kedua)
Dmitry Medvedev

Tidak ada komentar: