Rabu, Juni 18, 2008

Jerman: Hantu Cedera

Problem yang cukup gawat kiranya mendera skuad Jerman jelang laga perempatfinal melawan kandidat juara Euro 2008, Portugal. Gelandang Torsten Frings dikhawatirkan tidak bisa tampil di partai yang digelar di Stadion St Jakob-Park, Basel, Jumat (20/6) dini hari. Kondisi gelandang Werder Bremen itu saat ini masih dalam perawatan karena mengalami cedera patah tulang iga. Frings juga telah menjalani pemeriksaan melalui scanning rongtsen di rumah sakit di Lugano, Swiss. Pemain berusia 31 tahun itu mengalami cedera tersebut saat Jerman mengalahkan Austria di Vienna dalam laga pamungkas di Grup B yang berakhir 1-0 untuk Panser. Kondisi itulah yang membuat pemegang caps 75 kali itu bakalan absen.
"Bagi kami, Torsten (Frings) adalah pemain yang sangat penting bagi kami. Karena itu staff medis kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kemungkinan ia bisa tampil melawan Portugal," kata Loew dikutip dari situs German Football Federation (DFB). "Dia akan mendapatkan perawatan ekstra untuk bisa pulih. Kami akan membuat keputusan 24 jam sebelum laga melawan Portugal. Jika memang dia tidak bisa, kami akan menyiapkan pemain lain," lanjut Loew.
Jika Torsten Frings benar-benar tak bisa siap untuk tampil, pilihan yang mutlak bisa menggantikan posisi pemain serba bisa itu adalah gelandang Thomas Hitzlsperger. Pemain VFB Stuttgart ini kondisi sangat siap. Mantan gelandang Aston Villa yang sudah memainkan 34 laga bersama Timnas Jerman itu sempat pula dimainkan saat mengalahkan Polandia 2-0 di partai pembuka. Meski sebagai cadangan, pemain berusia 26 tahun itu tampil bagus.
Podolski Membaik
Sementara satu pemain lain yang dikhawatirkan tidak bisa merumput pada laga penting itu adalah Lukas Podolski. Namun kondisi pemain yang sudah mencetak tiga gol selama turnamen ini makin membaik.Masalah pada betisnya sudah teratasi dan Poldi --demikian panggilannya--sudah ikut ambil bagian dalam sesi latihan terakhir, Rabu (18/6).
"Podolski tidak ikut latihan hari Selasa, tapi di hari Rabu ia sudah membaik. Namun kami tak memaksa dia untuk berlatih berat. Seperti Frings, tim medis sedang berusaha semaksimal mungkin membuat dia bisa pulih," jelas Loew.
Poldi memang menjadi pemain yang cukup diandalkan Jerman. Sejauh ini kontribusi sangat besar meski menempati posisi baru sebagai pemain sayap kiri. Ia bisa memberikan suplai bagus untuk Miroslav Klose di lini depan. Dari pemain lain, Jerman juga mendapatkan kabar gembira dengan bakal kembali diperkuat gelandang Bastian Schweinsteiger yang sudah selesai menjalani skorsing akibat hukuman kartu merah.
Loew mengisyaratkan akan memasukkan Schweinsteiger dalam line up pemain inti. Apalagi pemain dengan ciri khas rambut putih itu memiliki pengalaman membobol gawang Portugal dua kali. Pada pertemuan terakhir dengan Portugal yang terjadi dalam memperebutkan tempat ketiga Piala Dunia 2006, Schweinsteiger mencetak dua gol ketika Jerman menang dengan skor mencolok 3-1.
"Dia berhutang kepada tim, dia mungkin akan kembali masuk dalam starting line up. Kini dia sangat termotivasi dan penuh energi, setelah sempat kecewa karena menjadi pemain cadangan dala dua laga pertama," sebut asisten Hansi Frick.


Resep Lehmann Kalahkan Ronaldo
DIAM-diam, kiper Jerman Jens Lehmann memiliki rahasia pribadi untuk mengalahkan bintang Portugal, Cristiano Ronaldo. Lehmann yang notabene mantan kiper Arsenal itu mengajak rekan-rekannya tidak terlalu mengkhawatirkan penampilan Ronaldo.
Lehmann yang telah pindah ke VFB Stuttgart untuk musim depan itu, menyatakan selalu memperhatikan trik kaki Ronaldo dalam menyepak si kulit bundar. Itulah pengalaman yang selalu diperlajarinya saat masih membela Arsenal melawan Manchester United di Liga Inggris.
"Tentu saya tidak akan katakan bagaimana cara kami mematikan Ronaldo secara efektif. Namun saya sudah berbicara dengan Arne (Frederich, bek Jerman) dan dia telah memahaminya," kata kiper berusia 38 tahun itu seperti dikutip dari AFP.
Meski mengenal trik dan permainan Ronaldo, bukan berarti Lehmann tak meminta timnya melepaskan calon pemain terbaik dunia itu mengembangkan aksi individunya. Ia tetap ingin bek-bek Jerman terus waspada.
"Ronaldo adalah pemain yang mampu membuat situasi permainan berubah seketika. Namun justru yang kami takutkan adalah pemain lain yang bakal menggantikan peran itu saat kami lengah," sambung Lehmann.
Siap Penalti
Persiapan Lehmann yang sudah kebobolan dua gol saat bertemu Kroasi itu juga semakin serius. Mantan kiper AC Milan itu juga melatih refleksnya dalam antisipasi jika pertandingan melawan Portugal harus diakhiri dengan adu tendangan penalti.
Kiper yang menggantikan posisi Olivier Kahn itu mengatakan telah mempelajari kebiasaan pemain-pemain Portugal dalam mengeksekusi penalti dari berbagai rekaman video serta rekomendasi dari pelatih kiper Andreas Koepke.
Cara yang dilakukan Lehmann dan Koepke --kiper Jerman di Piala Dunia 1990 ini, terbukti membawa hasil. Lehmann mampu memenangi duel adu penalti melawan Argentina di Piala Dunia 2006 lalu.
"Saya akan mendapatkan informasi seperti biasanya dan saya yakin Andy Koepke akan memberikan catatan, tapi saya kira belum waktunya membahas masalah itu, tapi bila saatnya itu semunya akan menjadi jelas," tambah Lehmann.


Wawancara Metzelder

Karakter Permainan Sendiri
PENAMPILAN Jerman dinilai jauh dari memuaskan saat melawan Kroasia yang berakhir 2-1 untuk kekalahan Der Panzer. Meski kemudian mampu lolos ke babak perempatfinal dengan mengalahkan Austria, pasukan Joachim Loew tetap memiliki masalah pada timnya.
Bek tengah Christoph Metzelder pun mengakui timnya saat ini meski masih dipasang sebagai unggulan, belum terlalu bagus untuk dianggap sebagai tim yang solid. Bahkan Metzelder juga menilai penampilannya masih jauh dari memuaskan.
Bek Real Madrid yang dipanggil Loew dalam 23 orang skuad Jerman untuk berlaga di Piala Eropa 2008 Austria-Swiss ini mengaku masih perlu adaptasi dengan tim karena ia memang lama baru meremput akibat cedera.
Berikut kutipan wawancara dengan mantan bek Borussia Dortmund berusia 27 tahun itu seperti yang dikutip dari majalah Jerman The Kicker tentang persiapan skuad Der Panzer melawan Portugal.

Bagaimana permainan Jerman menurut Anda?
Saya dari awal selalu mengkritisi tentang performa kami yang memang belum stabil dan mencapai puncak. Khusus saya sendiri saya mengakui ada kesalahan fatal saat kami kalah dari Kroasia dan bermain imbang 2-2 dengan Belarusia.
Kami belum padu dan lini belakang kami juga belum menyatu untuk menjalin kekompakan satu sama lain. Kami butuh mengasahnya selama latihan-latihan. Sedangkan tim- tim lainnya sudah jauh lebih siap karena pemainnya banyak tampil di liga musim ini.

Lantas bagaimana menghadapi Portugal?
Tentu kami akan meningkatkan penampilan kami. Kami belajar banyak dari kesalahan di laga melawan Kroasia. Kami yakin bisa menjadi raksasa di Piala Eropa kali ini. Apalagi kami akhirnya lolos babak knockout setelah terakhir kali pada tahun 1996.
Kami memiliki karakteristik permainan sendiri. Spirit tim dan suasana yang bagus dalam tim membuat kami percaya diri bahwa kami bakal mampu menghadapi Portugal. Saya sendiri ingin fokus memperbaiki koordinasi di lini belakang tim.

Peluang tim Anda?
Secara tim, Jerman berada dalam jalur yang bagus. Kami masih merasakan euphoria lolos ke final Piala Dunia 2002 dan juara ketiga di PD 2006. Namun lawan kami juga memiliki kondisi yang sama.
Portugal dalam empat tahun terakhir menunjukkan diri sebagai tim yang tak kalah tangguhnya. Muncul sebagai tim baru di ajang Piala Eropa maupun Piala Dunia. Mereka kini tim besar, tapi kami tetap yakin dengan kemampuan kami, perjalanan kami.

Kondisi Anda sendiri yang minim bermain untuk klub?
Itu yang masih menjadi fokus saya. Di Real Madrid saya nyaris minim mendapatkan kesempatan untuk tampil. Namun setelah menjalani uji coba dan tiga laga di penyisihan Grup B, saya pikir itu sudah cukup bagi saya.
Saya sekarang jauh lebih siap. Dan tetap bugar meski tiga laga selalu tampil penuh. Ini mungkin menjadi keuntungan saya yang lama absen jadi tenaga saya tetap terjaga untuk turnamen berjadwal padat seperti Piala Eropa ini.

Siapakah favorit juara?
Tentu saya tetap ingin negara saya tampil sebagai juara, tapi tak bisa ditolak jika Belanda adalah paling dijagokan. Oranje mengalahkan Italia 3-0, Prancis 4-1, dan Rumania 2-0. Ia klub kedua selain Kroasia yang meraih hasil sempurna.
Belanda juga memainkan pertandingan sangat impresif. Khususnya rekan setim saya di Real Madrid (Arjenn Robben dan Wesley Sneijder). Ia pemain yang penting untuk permainan Belanda. Tapi turnamen belum berakhir, mereka masih bisa gagal sebelum kemudian ketemu kami di final.

Head to head
08/07/2006 PD 2006 Jerman 3-1 Portugal
20/06/2000 Euro 2000 Portugal 3-0 Jerman
06/09/1997 Pra PD 2006 Jerman 1-1 Portugal
14/12/1996 Pra PD 2006 Portugal 0-0 Jerman
21/02/1996 Uji coba Portugal 1-2 Jerman

Bursa Prediksi
Best odds 2.50 x 3.15 x 3.30
Interwetten 2.50 x 3.00 x 2.80
Ladbrokes 2.50 x 2.80 x 2.75
William Hill 2.40 x 2.90 x 2.75

Kondisi Tim
Kondisi dua pemain Jerman Torsten Frings dan Lukas Podolski meragukan untuk tampil melawan Portugal di quarter-final. Midfielder Frings mengalami patah tulang iga sedangkan Podolski mengalami problem betis. Namun Bastian Schweinsteiger, sudah bisa tampil setelah absen akibat kartu merah. Ia sudah absen melawan Austria dan bisa menjadi starter saat melawan Portugal

Data tim
* Ini adalah kesuksesan pertama Jerman melaju ke fase grup sejak terakhir kali mereka menjadi juara di Piala Eropa 1996.
* Dari 11 laga sebelumnya di babak knock-out Piala Eropa, Jerman mencatat hasil fantastik dengan memenangi sembilan pertandingan, sekali seri, dan kalah dua kali.
* Pada Euro 1992, Jerman kalah saat bertemu Denmark di laga final. Dan empat tahun sebelumnya pada tahun 1988, mereka gagal di babak semifinal setelah dipukul Belanda yang akhirnya menjadi juara.
* Jerman adalah tim paling sukses dengan memenangi kejuaraan Eropa ini sebanyak tiga kali dalam lima pertandingan final yang dimainkan.
* Michael Ballack telah menyumbangkan 37 gol internasional. Enam pemain Jerman di atas Ballack adalah Gerd Muller, Klinsmann, Voller, Rummenigge, Seeler, dan Klose.
* Ballack akan bermain dengan manajer baru di klubnya, Chelsea, awal bulan depan, setelah kedatangan pelatih baru yang kini menukangi Portugal, Luiz Felipe Scolari.
* Bastian Schweinsteiger, Michael Ballack, dan Jens Lehmann akan absen di laga berikutnya jika mendapatkan kartu kuning.


Penjelasan Loew
Banyak Berbenah
SAYA sangat senang akhirnya kami bisa melaju ke perempatfinal. Namun kemenangan terakhir dari Austria juga memberi indikasi kepada kami untuk banyak berbenah.
Jika kami ingin terus bertahan di kejuaraan ini, kami tidak boleh membuat kesalahan sekecil apapun termasuk jangan membuang peluang dalam mencetak gol. Karena resikonya adalah kami bakal tersingkir.
Untung kami kalah dari Kroasia di babak penyisihan grup, saat kami bisa memperbaiki kesalahan itu. Karena itu, kami tidak ingin itu terjadi lagi di babak knock out.
Kekalahan bakal membuat kami tersingkir dan pulang awal sebelum babak semifinal. Karena itu, kami harus meningkatkan permainan di saat bertemu Portugal. Tapi kami yakin bisa bermain secara kompetitif dengan Portugal.
Semua lini harus bekerja keras karena Portugal adalah salah satu kandidat kuat juara. Saya juga berharap Podolski kembali fit. Dia adalah salah satu pemain yang menjadi kekuatan tim. Sedangkan untuk Frings, kami menunggu kabar terakhir.
Tentang kehadiran saya di lapangan untuk pemain, saya berharap bisa mendampingi tim di bangku cadangan. Tapi masih menunggu keputusan dari UEFA. Kalaupun tak diberi izin, saya tetap bisa memberi instruksi dari asisten pelatih saya.

*) Joachim Loew, Pelatih Jerman seperti dikutip dari BBCSports









Tidak ada komentar: