Di sepanjang tepian jalan kota Zurich, Swiss, pada Minggu siang (8/6), tampak beberapa orang pemuda asyik menonton bola lewat televisi portabel yang ukurannya sebesar telepon genggam (HP). Bahkan sejumlah suporter menonton lewat HP yang dilengkapi pesawat televisi, saat laga tanding antara Jerman dan Polandia. "Tiket habis, jadi kita nonton lewat sini saja," ujar seorang suporter Jerman sembari mengamati performa Lukas Podolski, bintang idolanya. Sebenarnya para suporter yang kehabisan tiket masih bisa menonton lewat layar lebar yang disediakan penyelenggaran untuk nonton ramai-ramai gratis di luar stadion. "Tapi males, kalau harus berjejal-jejal, bau keringat!" kata seorang suporter.
Memang, tak semua suporter yang menyerbu Swiss dan Austria adalah kalangan berkantong tebal. Banyak pula suporter bondo nekat (bonek), pokoknya asal datang, asal meramaikan, kalau perlu bikin ribut! Namun perangkat teknologi seperti HP dan televisi portabel sedikit memudahkan mereka memantau Piala Eropa dari luar arena.
Dan peluang menyediakan tontonan Piala Eropa rupanya memang bukan monopoli stasiun televisi saja. Pengelola portal beritapun berlomba-lomba menyajikan informasi tercepat dan terlengkap. Di Indonesia, nonton Piala Eropa tak harus di rumah. Mereka yang bekerja lembur di kantor bisa menyimak lewat tontonan atau berita seputar Euro 2008 di beberapa situs internet.
Lima situs resmi yang rajin meng-update perkembangan Piala Eropa antara lain situs Euro 2008 Official Website. Situs web pendukung lainnya seperti SoccerNet dan Goal dotcom. Sajian lokal pun melengkapi tinjauan Piala Eropa, seperti Kompas.com, detik dan okezone. Demikian pula dengan streaming, seperti jumptv, football tv, footy-live plus jejaring sosial, seperti Euro 2008 Facebook, Euro 2008 Flickr Group, My Space Profile dan Wikipedia.
(Persda Network/abs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar