Swiss vs Portugal
Stadion St Jakob Park, Senin (16/6)
Pukul 01.45 dinihari WIB
TERSINGKIR kala menjadi tuan rumah tentu terasa menyakitkan. Itulah yang kini dirasakan timnas Swiss. Meski telah memainkan sepakbola menyerang, namun co host bersama Austria ini harus rela menjadi penonton sejak dini. Melawan Portugal di partai terakhir Grup A di St Jakob Park, Basel, Senin (16/6) dinihari WIB, Swiss telah mencanangkan memeroleh hasil memuaskan; menang!.
Pelatih Jakob Kuhn yang terancam dipecat dari posisinya akibat hasil buruk yang diterima Swiss, sudah mewanti-wanti para pemainnya untuk bertarung habis- habisan dan memberi kado indah kepada seluruh pendukung dan masyarakat negeri yang dikelilingi pegunungan Alpen itu. Target menang dengan berapapun gol menjadi harga mati bagi Kuhn.
"Tidak ada kata lain, saat ini kami harus benar-benar bermain lepas dan total, sebelum kata perpisahan tiba, kami harus memberi respek pada para pendukung kami yang telah rela mengorbankan diri mereka untuk datang ke stadion,"ucap Kuhn, di times, Sabtu 914/6).
Striker Marco Streller pun sudah mencanangkan bakal memborbardir gawang Portugal. "Meski gol bukan datang dariku, tapi seluruh tim telah sepakat memberi kado kemenangan untuk pendukung dan masyarakat Swiss, mereka benar-benar luar biasa,"tegas Streller.
Pemain tengah, Tranquilla Barnetta bahkan menyebut, perjuangan Swiss untuk meraih kemenangan atas Portugal bagaikan semangat untuk meraih pengakuan kemerdekaan. "Aku sedikit tahu sejarahnya, karena itulah semangat yang kini ada di tim kami melawan Portugal,"ucap Barnetta, yang menargetkan timnya bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 Afsel.
Keinginan pelatih Jakob Kuhn dan Barnetta memang sedikit terbuka. Pasalnya sang lawan, Portugal sudah memastikan diri melaju ke babak perempatfinal dan berstatus juara grup. Sehingga dipastikan mereka pun bakal bermain tidak sengotot dua pertandingan sebelumnya. Pelatih Luiz Felipe Scolari menggaransi hal tersebut. "Kami bakal bermain seperti biasa, tentu dengan memberi pengalaman pada pemain-pemain muda. Dan kami menjamin tetap akan menyulitkan tuan rumah,"ujar Scolari, yang tak ingin rekor tak terkalahkan di Euro 2008 pecah.
Meski berstatus cadangan, namun para pemain Portugal seperti Nani, Ricardo Quaresma dan Hugo Almeida ataupun Helder Prostiga jelas tetap bakal menyulitkan permainan Swiss. Bahkan bukan tidak mungkin Swiss bakal mengalami kekalahan ketiganya di Grup A.
"Kalah?tidak ada dalam rumus tim kami, meski sudah memastikan diri maju, kami tetap akan bermain fight meski kami tahu keinginan Swiss adalah kemenangan, kami tetap menjanjikan permainan terbuka yang menyerang,"ucap Hugo Almeida. Jika sudah begini, sepertinya menjadi pekerjaan sulit bagi Swiss untuk meraih kemenangan perdana mereka. (persda network/bud)
Kado Ultah dan Perpisahan Streller
BAGI striker Swiss, Marco Streller, partai terakhir Grup A melawan Portugal bakal memberi arti tersendiri. Ia sudah menargetkan persembahan kemenangan dan gol bagi negaranya, sekaligus menjadi kado ulang tahunnya yang ke-27.
Yup, dua hari usai partai itu, 18 Juni, striker asal klub Superliga Swiss, FC Basel ini akan merayakan hari lahirnya ke dunia. "Sebuah kado istimewa kalau aku bisa menjebol jala Portugal, apalagi bisa membuat negaraku menang,"imbuh Streller.
Selain itu, pertarungan melawan Portugal juga bakal menjadi saat terakhir ia mengenakan kostum kebesaran timnas. Pasalnya, ia sudah memutuskan untuk pensiun dari timnas usai Euro 2008. "Aku akan berkonsentrasi di klub dan keluarga, sepertinya waktu perpisahan sudah tepat untukku saat ini,"ucap lirih Streller. Striker setinggi 195 cm ini sudah menyumbang 11 gol sejak ia masuk ke skuad timnas senior di tahun 2003. Danke Streller! (persda network/bud)
did you know
*Swiss dan Portugal telah bertemu 19 kali, Swiss menang 8 kali dan Portugal enam kali, sisanya berakhir seri
*Di level turnamen, dalam sembilan pertemuan mereka, Swiss hanya menang dua kali, Portugal tiga kali dan empat partai berakhir draw.
*Inilah kali pertama mereka bertemu di turnamen besar. Mereka terakhir bertemu di ajang kualifikasi Piala Dunia 13 Oktober 1993 saat Portugal menang 1-0 via gol Joao Vieira.
*Jika Swiss berada di posisi keempat Grup A, inilah untuk ketiga kalinya mereka menjadi juru kunci di putaran final turnamen kelas Eropa dan Dunia.
*Swiss menjadi tuan rumah kedua setelah Belgia yang gagal melaju ke babak berikutnya.
*Swiss terus mencari kemenangan pertama di turnamen Eropa setelah delapan pertandingan tanpa kemenangan, terburuk kedua setelah Uni Soviet yang tak pernah menang sepanjang 1988 dan 1996.
*Swiss memiliki rekor rata-rata pemain termuda sepanjang Euro 2008 dan sepanjang sejarah timnas sepakbola mereka, yakni 25 tahun dan 44 hari, yakni saat melawan Turki.
*Portugal selalu lolos dari fase grup dalam empat turnamen Eropa terakhir.
*Portugal menang tujuh partai beruntung di fase grup di Piala Eropa dan Piala Dunia. Tim Portugal tak pernah kalah dalam 13 partai, rekor terbaik kedua mereka. Mereka kalah terakhir pada 11 Oktober 2006 di babak kualifikasi Euro 2008 melawan Polandia (1-2).
*Jika dimainkan, Nunno Gomez bakal menyamai rekor penampilan Luis Figo di turnamen Eropa, yakni 14 kali.
*Jika Nuno Gomez juga mencetak gol, ia bakal menjadi pemain yang mencetak gol di tiga turnamen Eropa berbeda, bergabung bersama Juergen Klinsmann (Jerman), Thierry Henry (Prancis) dan Henrik Larsson (Swedia).
*Partai ini akan dipimpin wasit Konrad Plautz, yang juga memimpin partai Swiss vs Kanda, 15 Mei 2002, saat Swiss kalah 1-3.
*Plautz juga memimpin partai Portugal versus Finlandia di babak kualifikasi Euro 2008 pada 6 September 2006 dengan hasil seri 1-1.
Eusebio Ingin Scolari Bertahan
RENCANA kepindahan pelatih timnas Portugal, Luiz Felipe Scolari ke kubu Chelsea membuat legenda hidup Portugal, Eusebio menjadi sangat terkejut. Ia menganggap seharusnya federasi sepekbola Portugal bisa berbuat lebih baik untuk menahan pria asal Brasil itu guna menukangi Cristiano Ronaldo dkk. Apalagi event berikutnya jelas lebih bergengsi yakni Piala Dunia 2010.
Apa yang diungkapkan Eusebio memang cukup beralasan. Selama menukangi Seleccao dalam kurun waktu lima tahun, ia mampu merajut prestasi cukup mengesankan yakni final Euro 2004, semifinal Piala Dunia 2006 dan sudah meloloskan Portugal ke perempatfinal 2008 saat ini. Kubu Chelsea sendiri sudah mengkonfirmasi jika Scolari bakal menangani klub itu dan menjadikan karir pertama Scolari sebagai pelatih di level klub.
"Ia seorang teman yang sangat baik dan aku berharap ia banyak memeroleh kebahagiaan. Sungguh aku ingin dia tetap bertahan di sini untuk membawa negara kami ke Afsel 2010,"ujar Eusebio, di skysports, Sabtu (14/6).
Keinginan mantan bintang berjuluk The Black Panther itu mendapat dukungan penuh dari seluruh personel tim Portugal. Pemain senior Fernando Meira mengungkapkan, anak-anak muda Portugal masih sangat membutuhkan peran mantan manajer Brazil itu. Paling tidak, generasi Nani, Cristiano Ronaldo, Quaresma dan Joao Moutinho masih memerlukan bimbingan seorang maestro seperti Scolari.
"Dia sungguh pelatih besar, kami masih tetap menginginkan dia, dia sangat bijak kami semua menghormatinya, tapi semua itu terserah dia, karena memang kami tidak berhak memutuskan, tapi dialah yang mengambil keputusan,"ucap Meira.
"Kami sebenarnya masih tetap ingin bersamanya, dia telah meninggalkan banyak hadiah untuk kami, tim solid penuh gairah, Portugal sangat bangga padanya,"imbuh kiper Ricardo. (persda network/bud)
888 Sport Bet 365 Ladbrokes William Hill
Swiss 15/10 23/10 7/4 11/5
Seri 9/4 9/4 9/4 9/4
Portugal 5/4 5/4 6/5 5/4
Prakiraan Formasi
Swiss:
1-Diego Benaglio; 5-Stephan Lichtsteiner, 20-Patrick Mueller, 4-Philippe Senderos, 3-Ludovic Magnin; 19-Valon Behrami, 8-Gokhan Inler, 15-Gelson Fernandes, 16-Tranquillo Barnetta, 10-Hakan Yakin, 12-Eren Derdiyok.
Cadangan: 18.Pascal Zuberbühler, 7-Ricardo Cabanas, 22-Johan Vonlanthen, 14-Daniel Gygax, 23.Philipp Degen, 6.Benjamin Huggel
Coach: Jakob Kuhn
Portugal:
12-Quim; 4-Jose Bosingwa, 15-Pepe, 5-Fernando Meira, 2-Paulo Ferreira; 8-Armando Petit, 10-Joao Moutinho, 19-Nani, 17-Ricardo Quaresma, 9-Hugo Almeida,
Cadangan: 16-Ricardo Carvalho, 11-Simao Sabrosa, 21-Nuno Gomes,7-Cristiano Ronaldo, 1-Ricardo, 20-Deco
Coach: Luiz Felipe Scolari
Strategi
Swiss
SEBAGAI tuan rumah, menyerang adalah pilihan terbaik. Kapasitas Valon Behrami, Barnetta, Gokhan Inler dan Johan Vonlanthen mampu menjalankan tugas itu. Tusukan via sayap menjadi senjata rahasia yang bukan tidak mungkin menjadi pendobrak jika barisan tengah mengalami kebuntuan. Kemampuan ini ada pada Gelsson Hernandez dan Hakan Yakin. (bud)
Portugal
TIDAK akan terlalu ngotot karena sudah dipastikan melaju ke fase perempatfinal. Mereka hanya berkonsentrasi agar tidak kalah dan kebobolan terlalu banyak. Namun tipikal menyerang khas neo samba Portugal tetap dipertahankan. Banyaknya pemain berkualitas membuat Scolari mudah mengutak-atik formasi. Barisan tengah tetap menjadi kunci di tangan gelandag-gelandang muda Joao Moutinho, Nani dan Ricardo Quaresma. (bud)
Head to Head
Philippe Senderos (Swiss)
Kokoh, pandai mengatur organisasi pertahanan, timing takle bagus, unggul bola- bola atas dan berpengalaman. Sayang tak memiliki partner sepadan.
Lahir: Geneva, 4 Februari 1985, Tinggi: 190 cm, Klub: Arsenal, Caps: sejak 2005 (26 tampil 3 gol)
Hugo Almeida (Portugal)
Postur tinggi besar namun lincah, bola-bola atas adalah makanan kesukaan Almeida. Senjata lain:tendangan kaki kanan dan berani duel badan dengan bek lawan, pandai mencari ruang meski produktivitas rendah. Lahir: Figuerira da Foz, 23 Mei 1984, Tinggi: 193 cm, Klub: Werder Bremen, Caps: sejak 2004 (10 tampil/2 gol).
Velon Behrami (Swiss)
Tipikal pesepakbola serba guna, bisa bermain di tengah, bek dan gelandang. Postur besar diimbangi kecepatan, tendangan keras dan visi bermain bagus. Sayang, masih sering labil.
Lahir: Kosovo Yugoslavia, 19 April 1985, Tinggi: 186, Klub: Lazio, Caps: sejak 2005 (15 tampil/2 gol).
Nani (Portugal)
Lincah, pekerja keras, umpan terarah dan tipikal penyisir lapangan hebat. Pandai membuka ruang tembak untuk rekan setim, maupun untuk sendiri. Lahir: Cape Verde, 17 November 1986, Tinggi: 175 cm, Klub: Manchester United, Caps: sejak 2006 (14 tampil/2 gol)
Marco Streller (Swiss)
Unggul bola-bola atas, pergerakan tanpa bola bagus, kaki kanan dan kiri sama kerasnya. Sayang lemah dalam penyelesaian akhir.
Lahir: Basel, 18 Juni 1981, Tinggi: 195 cm, Klub: FC Basel, Caps: sejak 2003 (26 tampil/11 gol)
Paulo Ferreira (Portugal)
Tipikal bek konvensional, ahli takle, pandai membaca pergerakan striker lawan, berfungsi sebagai stopper, ketat menjaga daerah dan berani duel keras. Hanya sesekali maju dengan keunggulan bola-bola atas. Lahir: Cascais, 18 Januari 1979, Tinggi: 182 cm, Klub: Chelsea, Caps: sejak 2002 (47 tampil/0 gol).
10 Partai Terakhir Swiss
11.06.08 H Turki L-1:2
07.06.08 H Czech Republic L-0:1
30.05.08 H Liechtenstein W-3:0
24.05.08 H Slovakia W-2:0
26.03.08 H Jerman L-0:4
06.02.08 A Inggris L-2:1
20.11.07 H Nigeria L-0:1
17.10.07 H USA L-0:1
13.10.07 H Austria W-3:1
11.09.07 H Jepang L-3:4
10 Partai Terakhir Portugal
11.06.08 A Czech Republic W-1:3
07.06.08 H Turki W-2:0
31.05.08 H Georgia W-2:0
26.03.08 H Yunani L-1:2
06.02.08 A Italia L-3:1
21.11.07 H Finlandia D-0:0
17.11.07 H Armenia W-1:0
17.10.07 A Kazakhstan W-1:2
13.10.07 A Azerbaijan W-0:2
12.09.07 H Serbia D-1:1
Player to Watch
Gelson Fernandez (Swiss)
PEMAIN muda Swiss yang baru berusia 21 tahun ini cukup menonjol selama Euro 2008. Perannya di lini tengah dan menjaga keseimbangan bersama Tranquilla Barnetta menjadi kunci permainan tuan rumah. Pemain seharga 6 juta euro atau Rp64 miliar kala ditransfer Manchester City dari FC Sion ini sangat dinamis, mampu bergerak cepat, pantang menyerah, pekerja keras dan memiliki umpan berpresisi tinggi. Selain itu, ia juga cukup eksplosif meski posisi aslinya sebagai pemain tengah, namun winger maupun second striker jug bisa dilakoninya dengan baik. Tak heran jika Pemain Muda Terbaik Swiss 2007 mendarat di diri pemain yang baru 8 kali memeroleh caps bersama timnas. (bud)
Armando Petit (Portugal)
PEMAIN senior yang masih memiliki taji.Posisinya sebagai gelandang bertahan selalu bisa diembannya dengan baik. Dalam dua partai di Grup A, melawan Turki dan Ceko ia mampu berperan penting menjaga agresifitas para midfielder Portugal. Meski bertubuh kecil, namun Petit menutupinya dengan kerja keras, tanpa kompromi, lugas, visi bertahan yang baik dan umpan terobosan yang kadangkala mengejutkan. (bud)
Stadion St Jakob Park, Senin (16/6)
Pukul 01.45 dinihari WIB
TERSINGKIR kala menjadi tuan rumah tentu terasa menyakitkan. Itulah yang kini dirasakan timnas Swiss. Meski telah memainkan sepakbola menyerang, namun co host bersama Austria ini harus rela menjadi penonton sejak dini. Melawan Portugal di partai terakhir Grup A di St Jakob Park, Basel, Senin (16/6) dinihari WIB, Swiss telah mencanangkan memeroleh hasil memuaskan; menang!.
Pelatih Jakob Kuhn yang terancam dipecat dari posisinya akibat hasil buruk yang diterima Swiss, sudah mewanti-wanti para pemainnya untuk bertarung habis- habisan dan memberi kado indah kepada seluruh pendukung dan masyarakat negeri yang dikelilingi pegunungan Alpen itu. Target menang dengan berapapun gol menjadi harga mati bagi Kuhn.
"Tidak ada kata lain, saat ini kami harus benar-benar bermain lepas dan total, sebelum kata perpisahan tiba, kami harus memberi respek pada para pendukung kami yang telah rela mengorbankan diri mereka untuk datang ke stadion,"ucap Kuhn, di times, Sabtu 914/6).
Striker Marco Streller pun sudah mencanangkan bakal memborbardir gawang Portugal. "Meski gol bukan datang dariku, tapi seluruh tim telah sepakat memberi kado kemenangan untuk pendukung dan masyarakat Swiss, mereka benar-benar luar biasa,"tegas Streller.
Pemain tengah, Tranquilla Barnetta bahkan menyebut, perjuangan Swiss untuk meraih kemenangan atas Portugal bagaikan semangat untuk meraih pengakuan kemerdekaan. "Aku sedikit tahu sejarahnya, karena itulah semangat yang kini ada di tim kami melawan Portugal,"ucap Barnetta, yang menargetkan timnya bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 Afsel.
Keinginan pelatih Jakob Kuhn dan Barnetta memang sedikit terbuka. Pasalnya sang lawan, Portugal sudah memastikan diri melaju ke babak perempatfinal dan berstatus juara grup. Sehingga dipastikan mereka pun bakal bermain tidak sengotot dua pertandingan sebelumnya. Pelatih Luiz Felipe Scolari menggaransi hal tersebut. "Kami bakal bermain seperti biasa, tentu dengan memberi pengalaman pada pemain-pemain muda. Dan kami menjamin tetap akan menyulitkan tuan rumah,"ujar Scolari, yang tak ingin rekor tak terkalahkan di Euro 2008 pecah.
Meski berstatus cadangan, namun para pemain Portugal seperti Nani, Ricardo Quaresma dan Hugo Almeida ataupun Helder Prostiga jelas tetap bakal menyulitkan permainan Swiss. Bahkan bukan tidak mungkin Swiss bakal mengalami kekalahan ketiganya di Grup A.
"Kalah?tidak ada dalam rumus tim kami, meski sudah memastikan diri maju, kami tetap akan bermain fight meski kami tahu keinginan Swiss adalah kemenangan, kami tetap menjanjikan permainan terbuka yang menyerang,"ucap Hugo Almeida. Jika sudah begini, sepertinya menjadi pekerjaan sulit bagi Swiss untuk meraih kemenangan perdana mereka. (persda network/bud)
Kado Ultah dan Perpisahan Streller
BAGI striker Swiss, Marco Streller, partai terakhir Grup A melawan Portugal bakal memberi arti tersendiri. Ia sudah menargetkan persembahan kemenangan dan gol bagi negaranya, sekaligus menjadi kado ulang tahunnya yang ke-27.
Yup, dua hari usai partai itu, 18 Juni, striker asal klub Superliga Swiss, FC Basel ini akan merayakan hari lahirnya ke dunia. "Sebuah kado istimewa kalau aku bisa menjebol jala Portugal, apalagi bisa membuat negaraku menang,"imbuh Streller.
Selain itu, pertarungan melawan Portugal juga bakal menjadi saat terakhir ia mengenakan kostum kebesaran timnas. Pasalnya, ia sudah memutuskan untuk pensiun dari timnas usai Euro 2008. "Aku akan berkonsentrasi di klub dan keluarga, sepertinya waktu perpisahan sudah tepat untukku saat ini,"ucap lirih Streller. Striker setinggi 195 cm ini sudah menyumbang 11 gol sejak ia masuk ke skuad timnas senior di tahun 2003. Danke Streller! (persda network/bud)
did you know
*Swiss dan Portugal telah bertemu 19 kali, Swiss menang 8 kali dan Portugal enam kali, sisanya berakhir seri
*Di level turnamen, dalam sembilan pertemuan mereka, Swiss hanya menang dua kali, Portugal tiga kali dan empat partai berakhir draw.
*Inilah kali pertama mereka bertemu di turnamen besar. Mereka terakhir bertemu di ajang kualifikasi Piala Dunia 13 Oktober 1993 saat Portugal menang 1-0 via gol Joao Vieira.
*Jika Swiss berada di posisi keempat Grup A, inilah untuk ketiga kalinya mereka menjadi juru kunci di putaran final turnamen kelas Eropa dan Dunia.
*Swiss menjadi tuan rumah kedua setelah Belgia yang gagal melaju ke babak berikutnya.
*Swiss terus mencari kemenangan pertama di turnamen Eropa setelah delapan pertandingan tanpa kemenangan, terburuk kedua setelah Uni Soviet yang tak pernah menang sepanjang 1988 dan 1996.
*Swiss memiliki rekor rata-rata pemain termuda sepanjang Euro 2008 dan sepanjang sejarah timnas sepakbola mereka, yakni 25 tahun dan 44 hari, yakni saat melawan Turki.
*Portugal selalu lolos dari fase grup dalam empat turnamen Eropa terakhir.
*Portugal menang tujuh partai beruntung di fase grup di Piala Eropa dan Piala Dunia. Tim Portugal tak pernah kalah dalam 13 partai, rekor terbaik kedua mereka. Mereka kalah terakhir pada 11 Oktober 2006 di babak kualifikasi Euro 2008 melawan Polandia (1-2).
*Jika dimainkan, Nunno Gomez bakal menyamai rekor penampilan Luis Figo di turnamen Eropa, yakni 14 kali.
*Jika Nuno Gomez juga mencetak gol, ia bakal menjadi pemain yang mencetak gol di tiga turnamen Eropa berbeda, bergabung bersama Juergen Klinsmann (Jerman), Thierry Henry (Prancis) dan Henrik Larsson (Swedia).
*Partai ini akan dipimpin wasit Konrad Plautz, yang juga memimpin partai Swiss vs Kanda, 15 Mei 2002, saat Swiss kalah 1-3.
*Plautz juga memimpin partai Portugal versus Finlandia di babak kualifikasi Euro 2008 pada 6 September 2006 dengan hasil seri 1-1.
Eusebio Ingin Scolari Bertahan
RENCANA kepindahan pelatih timnas Portugal, Luiz Felipe Scolari ke kubu Chelsea membuat legenda hidup Portugal, Eusebio menjadi sangat terkejut. Ia menganggap seharusnya federasi sepekbola Portugal bisa berbuat lebih baik untuk menahan pria asal Brasil itu guna menukangi Cristiano Ronaldo dkk. Apalagi event berikutnya jelas lebih bergengsi yakni Piala Dunia 2010.
Apa yang diungkapkan Eusebio memang cukup beralasan. Selama menukangi Seleccao dalam kurun waktu lima tahun, ia mampu merajut prestasi cukup mengesankan yakni final Euro 2004, semifinal Piala Dunia 2006 dan sudah meloloskan Portugal ke perempatfinal 2008 saat ini. Kubu Chelsea sendiri sudah mengkonfirmasi jika Scolari bakal menangani klub itu dan menjadikan karir pertama Scolari sebagai pelatih di level klub.
"Ia seorang teman yang sangat baik dan aku berharap ia banyak memeroleh kebahagiaan. Sungguh aku ingin dia tetap bertahan di sini untuk membawa negara kami ke Afsel 2010,"ujar Eusebio, di skysports, Sabtu (14/6).
Keinginan mantan bintang berjuluk The Black Panther itu mendapat dukungan penuh dari seluruh personel tim Portugal. Pemain senior Fernando Meira mengungkapkan, anak-anak muda Portugal masih sangat membutuhkan peran mantan manajer Brazil itu. Paling tidak, generasi Nani, Cristiano Ronaldo, Quaresma dan Joao Moutinho masih memerlukan bimbingan seorang maestro seperti Scolari.
"Dia sungguh pelatih besar, kami masih tetap menginginkan dia, dia sangat bijak kami semua menghormatinya, tapi semua itu terserah dia, karena memang kami tidak berhak memutuskan, tapi dialah yang mengambil keputusan,"ucap Meira.
"Kami sebenarnya masih tetap ingin bersamanya, dia telah meninggalkan banyak hadiah untuk kami, tim solid penuh gairah, Portugal sangat bangga padanya,"imbuh kiper Ricardo. (persda network/bud)
888 Sport Bet 365 Ladbrokes William Hill
Swiss 15/10 23/10 7/4 11/5
Seri 9/4 9/4 9/4 9/4
Portugal 5/4 5/4 6/5 5/4
Prakiraan Formasi
Swiss:
1-Diego Benaglio; 5-Stephan Lichtsteiner, 20-Patrick Mueller, 4-Philippe Senderos, 3-Ludovic Magnin; 19-Valon Behrami, 8-Gokhan Inler, 15-Gelson Fernandes, 16-Tranquillo Barnetta, 10-Hakan Yakin, 12-Eren Derdiyok.
Cadangan: 18.Pascal Zuberbühler, 7-Ricardo Cabanas, 22-Johan Vonlanthen, 14-Daniel Gygax, 23.Philipp Degen, 6.Benjamin Huggel
Coach: Jakob Kuhn
Portugal:
12-Quim; 4-Jose Bosingwa, 15-Pepe, 5-Fernando Meira, 2-Paulo Ferreira; 8-Armando Petit, 10-Joao Moutinho, 19-Nani, 17-Ricardo Quaresma, 9-Hugo Almeida,
Cadangan: 16-Ricardo Carvalho, 11-Simao Sabrosa, 21-Nuno Gomes,7-Cristiano Ronaldo, 1-Ricardo, 20-Deco
Coach: Luiz Felipe Scolari
Strategi
Swiss
SEBAGAI tuan rumah, menyerang adalah pilihan terbaik. Kapasitas Valon Behrami, Barnetta, Gokhan Inler dan Johan Vonlanthen mampu menjalankan tugas itu. Tusukan via sayap menjadi senjata rahasia yang bukan tidak mungkin menjadi pendobrak jika barisan tengah mengalami kebuntuan. Kemampuan ini ada pada Gelsson Hernandez dan Hakan Yakin. (bud)
Portugal
TIDAK akan terlalu ngotot karena sudah dipastikan melaju ke fase perempatfinal. Mereka hanya berkonsentrasi agar tidak kalah dan kebobolan terlalu banyak. Namun tipikal menyerang khas neo samba Portugal tetap dipertahankan. Banyaknya pemain berkualitas membuat Scolari mudah mengutak-atik formasi. Barisan tengah tetap menjadi kunci di tangan gelandag-gelandang muda Joao Moutinho, Nani dan Ricardo Quaresma. (bud)
Head to Head
Philippe Senderos (Swiss)
Kokoh, pandai mengatur organisasi pertahanan, timing takle bagus, unggul bola- bola atas dan berpengalaman. Sayang tak memiliki partner sepadan.
Lahir: Geneva, 4 Februari 1985, Tinggi: 190 cm, Klub: Arsenal, Caps: sejak 2005 (26 tampil 3 gol)
Hugo Almeida (Portugal)
Postur tinggi besar namun lincah, bola-bola atas adalah makanan kesukaan Almeida. Senjata lain:tendangan kaki kanan dan berani duel badan dengan bek lawan, pandai mencari ruang meski produktivitas rendah. Lahir: Figuerira da Foz, 23 Mei 1984, Tinggi: 193 cm, Klub: Werder Bremen, Caps: sejak 2004 (10 tampil/2 gol).
Velon Behrami (Swiss)
Tipikal pesepakbola serba guna, bisa bermain di tengah, bek dan gelandang. Postur besar diimbangi kecepatan, tendangan keras dan visi bermain bagus. Sayang, masih sering labil.
Lahir: Kosovo Yugoslavia, 19 April 1985, Tinggi: 186, Klub: Lazio, Caps: sejak 2005 (15 tampil/2 gol).
Nani (Portugal)
Lincah, pekerja keras, umpan terarah dan tipikal penyisir lapangan hebat. Pandai membuka ruang tembak untuk rekan setim, maupun untuk sendiri. Lahir: Cape Verde, 17 November 1986, Tinggi: 175 cm, Klub: Manchester United, Caps: sejak 2006 (14 tampil/2 gol)
Marco Streller (Swiss)
Unggul bola-bola atas, pergerakan tanpa bola bagus, kaki kanan dan kiri sama kerasnya. Sayang lemah dalam penyelesaian akhir.
Lahir: Basel, 18 Juni 1981, Tinggi: 195 cm, Klub: FC Basel, Caps: sejak 2003 (26 tampil/11 gol)
Paulo Ferreira (Portugal)
Tipikal bek konvensional, ahli takle, pandai membaca pergerakan striker lawan, berfungsi sebagai stopper, ketat menjaga daerah dan berani duel keras. Hanya sesekali maju dengan keunggulan bola-bola atas. Lahir: Cascais, 18 Januari 1979, Tinggi: 182 cm, Klub: Chelsea, Caps: sejak 2002 (47 tampil/0 gol).
10 Partai Terakhir Swiss
11.06.08 H Turki L-1:2
07.06.08 H Czech Republic L-0:1
30.05.08 H Liechtenstein W-3:0
24.05.08 H Slovakia W-2:0
26.03.08 H Jerman L-0:4
06.02.08 A Inggris L-2:1
20.11.07 H Nigeria L-0:1
17.10.07 H USA L-0:1
13.10.07 H Austria W-3:1
11.09.07 H Jepang L-3:4
10 Partai Terakhir Portugal
11.06.08 A Czech Republic W-1:3
07.06.08 H Turki W-2:0
31.05.08 H Georgia W-2:0
26.03.08 H Yunani L-1:2
06.02.08 A Italia L-3:1
21.11.07 H Finlandia D-0:0
17.11.07 H Armenia W-1:0
17.10.07 A Kazakhstan W-1:2
13.10.07 A Azerbaijan W-0:2
12.09.07 H Serbia D-1:1
Player to Watch
Gelson Fernandez (Swiss)
PEMAIN muda Swiss yang baru berusia 21 tahun ini cukup menonjol selama Euro 2008. Perannya di lini tengah dan menjaga keseimbangan bersama Tranquilla Barnetta menjadi kunci permainan tuan rumah. Pemain seharga 6 juta euro atau Rp64 miliar kala ditransfer Manchester City dari FC Sion ini sangat dinamis, mampu bergerak cepat, pantang menyerah, pekerja keras dan memiliki umpan berpresisi tinggi. Selain itu, ia juga cukup eksplosif meski posisi aslinya sebagai pemain tengah, namun winger maupun second striker jug bisa dilakoninya dengan baik. Tak heran jika Pemain Muda Terbaik Swiss 2007 mendarat di diri pemain yang baru 8 kali memeroleh caps bersama timnas. (bud)
Armando Petit (Portugal)
PEMAIN senior yang masih memiliki taji.Posisinya sebagai gelandang bertahan selalu bisa diembannya dengan baik. Dalam dua partai di Grup A, melawan Turki dan Ceko ia mampu berperan penting menjaga agresifitas para midfielder Portugal. Meski bertubuh kecil, namun Petit menutupinya dengan kerja keras, tanpa kompromi, lugas, visi bertahan yang baik dan umpan terobosan yang kadangkala mengejutkan. (bud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar