BINTANG Italia Alessandro Del Piero akhirnya dipanggil pelatih Roberto Donadoni untuk tampil di pentas Euro 2008. Bagi Del Piero kesempatan yang diberikan Italia untuk dirinya adalah pilihan bagus karena ia berada di usia cukup matang, 33 tahun.
Setelah sukses menjadi top scorer Liga Serie A Italia musim 2007/2008 dengan mengemas 21 gol, kapten Juventus itu juga menjadi starter Italia yang mengarungi ketatnya persaingan di Grup C Piala Eropa Austria-Swiss ini.
Namun Del Piero juga sadar kalau dirinya bukanlah pemain utama. Selama kualifikasi Euro ia hanya pemain cadangan di skuad Donadoni. Karena itu, saat menghadapi Belanda ia menyerahkan keputusan penuh ke pelatih dan hanya ingin bermain baik.
Bahkan emain yang mengawali karier sejak 1995 itu, berusaha fokus ke pertandingan dan menyatakan bisa bermain di semua posisi. Ia memberi contoh sejak awal kariernya selalu berganti-ganti partner di lini depan.
Kini ia di hadapkan pada persaingan ketat di lini depan Italia. Bahkan, Del Piero berada di urutan belakang setelah Luca Toni, Antonio Cassano, dan Antonio Di Natale.
Berikut petikan wawancara dengan pemain yang sudah menjalani 86 kali caps (tertinggi dari seluruh skuad di Italia) seperti yang dikutip dari The Associated France Press saat ditemui di ruang pers Casa Italia di luar Kota Baden.
Bagaimana pendapat Anda dengan persiapan tim Italia?
Saya pikir kami berada dalam komposisi dan kondisi puncak untuk berusaha menggabungkan gelar Piala Dunia 2006 lalu dengan Euro 2008 ini. Para pemain memiliki motivasi besar untuk bisa meraih sukses tersebut.
Persiapan Anda kali ini?
Saya berharap bisa bermain menghadapi Belanda. Karena itu saya hanya ingin mengatakan kalau saya bisa bermain di posisi yang berbeda. Saya bisa di depan, bisa juga di tengah atau saat pelatih menunjuk saya untuk bermain di sayap, saya siap.
Yang jelas, saya bisa tampil di posisi Di Natale, sebagai posisi striker tengah seperti Luca Toni ataupun juga posisi second striker.
Dalam laga ujji coba terakhir (menang 3-1 atas Belgia), saya bermain sebagai seorang second striker (bermain sebagai cadangan) tapi itu saya serahkan kepada pelatih untuk menentukan posisi. Yang utama, saya senang bisa bermain untuk tim hebat Italia.
Namun jika Anda diberi pilihan sebagai pemain utama, apa yang Anda pilih?
Sudah cukup jelas dengan apa yang ingin inginkan, saya katakan di laga terakhir saya bermain. Saya selalu bermain sebagai seorang second striker (termasuk di Juventus).
Pelatih tahu hal itu dan saya pikir performa saya sangat bagus untuk mengisi posisi tersebut. Itu pertanyaan yang jawabannya ada pada pelatih dan tim butuhkan.
Lantas apakah Anda yakin bakal mendapatkan tempat?
Saya tidak mengharapkan banyak hal untuk laga pertama melawan Belanda. Saya hanya ingin ingin bilang 110 persen siap. Saya biasa bermain dengan segala kondisi dan rekan berbeda. Di Piala Dunia 1998 saya menjadi tandem Roberto Baggio, lalu bersama Francesco Totti di Euro 2000 dan di Euro 2004.
Tentang Absennya kapten Fabio Cannavaro?
Saya sangat menyesal dengan Cannavaro. Dia sosok pemain bagus yang bisa menjadi panutan bagi seluruh pemain di dalam tim.
Bagaimana dengan banyaknya pemain yang belum memiliki pengalaman?
Saya pikir kami tak akan terlalu mempertimbangkan hal itu karena di tim ini beberapa pemain bisa menjadi pemimpin. Beberapa pemain memiliki kemampuan personal yang bagus dan bisa memakai ban kapten.
Jika Anda bertanya kepada saya jika saya merasa bisa menjadi kapten tim, maka akan saya katakan ya. Saya siap untuk mengambil alih tanggung jawab itu. (Persda Network/arif fuddin usman)
Kutipan
"Di mata saya Alessandro Del Piero adalah seorang juara dan dia memang layak bersama skuad Azzurri di Euro 2008, untuk membawa Italia megawinkan gelar juara."
Claudio Ranieri,
Juventus coach
"Bicara pemain dengan pengalaman kelas atas, Alex adalah salah satu yang dimiliki Italia. Dia sudah merasakan kerasnya turnamen sejak tahun 1996."
Fabio Cannavaro,
Pemain Italia
Alex bermain bagus sepanjang musim. Berdedikasi untuk dirinya, kepada klub dan tim nasional. Itu hal yang sulit menjadi bagian taktik berbeda, untuk karisma, kebulatan tekad dan kemampuan, ia memilikinya.
Gianluca Pessotto,
Direktur Juventus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar