Rabu, Juni 25, 2008

Spanyol: Tetap Agresif

Strategi
Pola agresif tetap dominan dilakukan Spanyol, baik melalui 4-1-4-1 ataupun dipecah 4-1-2-2-1. Menghadapi Rusia yang juga bermain agresif, Spanyol diuntungkan dengan kualitas individu dan pengalaman para pemainnya. Sisi sayap melalui pembagian bola dari kaki Xavi ataupun fabregas tetap menjadi kunci. Gelandang seperti Silva dan Iniesta memiliki kapasitas merangsek ke area penalti lawan. Jika mentok, Spanyol berusaha untuk mendapatkan tendangan bebas di jarak tembak para snipper seperti David Silva dan Cesc Fabregas. Melihat pola permainan yang sama, Spanyol juga sudah siap untuk menghadapi kemungkinan perpanjangan waktu dan adu tendangan penalti. (persda network/bud)


Ulasan Pelatih
Di bawah Hiddink, Rusia tampil istimewa. Kami menghormati mereka, namun itu bukan masalah bagi kami untuk menumpasnya dalam 2 x 45 menit. Yang jelas kami patut waspada dengan karakter bermain mereka yang nyaris sama dengan kami. Kami akan bermain agresif dan mencoba mencuri gol cepat di awal laga. (bud)

Kondisi tim
-Kepercayaan diri tinggi setelah tak terkalahkan dalam 20 partai, sejak kalah 0-1 dari Rumania di November 2006 lalu.
-Seluruh tim inti dalam kondisi fit, tak ada hukuman akumulasi kartu kuning.
-Pola menyerang dan stamina tinggi. (bud)

did you know
-Spanyol dan Rusia, termasuk saat bernama Uni Soviet, sudah bertemu sembilan kali. Matador menang lima kali dan rusia hanya sekali. Satu-satunya kekalahan Spanyol terjadi pada kualifikasi Piala Eropa tahun 1971 dengan skor 0-1.
-Inilah untuk kesembilan kalinya mereka bertemu dalam fase grup dan babak knock out di ajang Piala Eropa ataupun Piala Dunia.
-Negara yang mampu menang balik dengan lawan yang sama setelah kalah dalam laga pertama di fase grup hanya ada Jerman Barat saat mengalahkan Hungaria di Piala Dunia 1954 dan Belanda saat menumpas Uni Soviet di Euro 1988.
-Spanyol meraih semifinal ketiganya tahun ini, dua di antaranya membawa mereka ke partai final, yakni di tahun 1964 dan 1984.
-Aragones adalah pelatih tertua di antara jajaran arsitek tim-tim di babak semifinal. Ia kini berusia 69 tahun 334 hari. Rekor sebelumnya dipegang Otto Rehhagel saat membawa Yunani berlaga di Euro 2004, yakni 65 tahun dan 327 hari.
-Beberapa pemain Spanyol dan Rusia bakal bertemu untuk keempat kalinya musim ini, termasuk di Euro 2008. Saat Villareal tersingkir oleh Zenit St Petersburg di Piala UEFA, Joan Capdevila, Marcos Senna dan Santi Cazorla bertemu Vyacheslav Malafeev, Aleksandr Anyukov, Roman Shirokov, Konstantin Zyryanov dan Andrei Arshavin. (bud)




Key Player
Carles Puyol (Bek)
Bek senior, pandai membaca permainan lawan, lugas, cekatan dan tanpa kompromi. Sayang lemah di duel udara.
Tampil:3
Waktu: 241 menit
Gol:-
Tembakan: 0
Melanggar: 2
Kartu kuning:-
Total umpan: 43
Akurasi: 81 persen

Xavi Hernandez (Tengah)
Playmaker andalan Spanyol. Daya jelajah tinggi, makin hari makin bagus penampilan, umpan akurat dan memiliki kemampuan lebih pada tendangan bebas.
Tampil: 3
Waktu: 213 menit
Gol:-
Tembakan: 1
Melanggar: 1
Kartu kuning: 0
Total umpan: 130
Akurasi: 90 persen.

David Villa (Depan)
Tajam, sangat percaya diri, kemampuan komplet dan ngotot sepanjang pertandingan. Lebih dipercaya daripada Torres.
Tampil: 3
Waktu: 311 menit
Gol: 4
Total tembakan: 11
Melanggar: 6
Kartu kuning: 0
Total umpan: 52
Akurasi: 77 persen.



Player to Watch
Cesc Fabregas
Tipikal permainannya yang berbeda dengan playmaker utama, Xavi Hernandez, membuat Fabregas selalu tampil di babak kedua. Namun bukan berarti kualitasnya lebih rendah dari Xavi. Justru itulah kejelian Aragones. Pemuda asal Arsenal ini mampu memberi gairah baru setiap kali masuk ke lapangan.
Terjangan, daya jelajah,, akurasi umpan yang mampu memanjakan penyerang dan aksi individu yang dijamin merepotkan barisan pertahanan lawan, baik gerakan tanpa atau dengan bola. Kemampuannya dilengkapi tendangan jarak jauh dan plessing bola yang berpresisi. Tak heran, saat melawan Rusia nanti, Fabregas bakal menjadi satu aktor kunci stabilnya permainan Spanyol, terutama di babak kedua. (persda network/bud)
Tampil: 4
Waktu: 231 menit
Gol: 1
Total tembakan: 2
Melanggar: 0
Kartu kuning:-
Total umpan: 50
Akurasi: 80 persen.


Aragones Mundur
Kabar 'duka' tengah menyelimuti kubu Spanyol. Sang arsitek, Luis Aragones memastikan dirinya bakal mundur dari kursi pelatih tim Matador apapun yang terjadi dengan prestasi Xavi Hernandez dkk di Euro 2008 ini. Penampilan Spanyol di Austria-Swiss memang sangat impresif dan membuat decak kagum para penikmat sepakbola dunia. Pola agresif dan sentuhan dari kaki ke kaki anak asuhnya memberi nuansa tersendiri di tengah penampilan melempem beberapa tim unggulan. Meski penampilan Spanyol terus membaik, pria berusia 69 tahun ini sudah memutuskan untuk mundur usai Euro 2008.
"Aku mengucapkan banyak terima kasih pada semua orang yang telah mendukung kami. Dan federasi serta semua orang sudah tahu, kalau aku akan berhenti apapun yang terjadi dengan Spanyol di ajang ini,"sebut Aragones. Saat ini Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) kabarnya tengah mencari calon pengganti Aragones, meski tetap berharap sang 'kakek' masih mendampingi tim muda Spanyol sampai Piala Dunia 2010. (persda network/bud)


Road to semifinal
Group D, 10 Juni 2008
Spanyol 4-1 Rusia
Gol: Villa 20', 44', 75', Fàbregas 90+1' (Spanyol), Roman Pavlyuchenko 86' (Rusia)

Group D, 14 Juni 2008
Spanyol 2-1 Swedia
Gol: Torres 15', Villa 90+2' (Spanyol), Ibrahimovic 34' (Swedia)

Group D, 18 Juni 2008
Spanyol 2-1 Yunani
Gol: Ruben de la Red 61', Güiza 88' (Spanyol), Charisteas 42' (Yunani)

Perempatfinal, 22 Juni 2008
Spanyol 0-0 Italia
Spanyol menang adu penalti 4-2

Tidak ada komentar: