MEMILIKI armada serang seperti Ruud van Nistelrooy, Dirk Kuyt, Klaas Jan Huntelaar dan Jan Vennegoor of Hesselink, ternyata tidak membuat pelatih timnas Belanda Marco van Basten, merasa puas. Padahal jika dicermati, empat armada perang itu saja sudah memiliki akumulasi 86 gol!
Deretan gol itu datang dari sumbangan Dirk Kuyt 11 gol, Ruud van Nistelrooy 20 gol, Jan Vennegoor of Hesselink 19 gol dan Klaas Jan Huntelaar 36 gol. Kombinasi empat pemain ini dirasa masih kurang padu. "Mereka belum saling mengerti, ini tugas besar untuk kami sebelum melawan Italia. Naluri membunuh mereka seperti hilang, jujur, kami belum puas dengan aksi mereka,"ucap Basten, di knvb.nl.
Hasil ujicoba terakhir melawan Wales menjadi satu bukti. Meski menang 2-0, namun dua gol itu justru datang dari sektor tengah, via Wesley Sneijder dan Arjen Robben. Menurut Van Basten, seharusnya Ruud van Nistelrooy dan kawan-kawan bisa menang lebih besar lagi.
"Jika Anda melihat pertandingan kemarin, berapa peluang yang telah kami buat. Untuk itu, pasti Anda berpikir kami seharusnya mencetak gol lebih banyak lagi," kata mantan bintang AC Milan itu.
Kapasitas pemain depan yang dimiliki, memang sempat membuat Basten bingung apakah akan bermain dengan striker tunggal ataukah duet sejajar. Tiga striker yang dimilikinya terbiasa bermain sebagai striker murni, Ruudtje, Vennegoor od Hesselink dan Jan Huntelaar. Ia sempat kesulitan karena kini praktis hanya tinggal Dirk Kuyt yang terbiasa bermain sebagai pendamping. Tak heran jika peraih Piala Eropa 1988 ini memunculkan Sneijder untuk menggedor pertahanan lawan.
"Itu adalah alternatif kami terutama saat melawan Prancis dan Rumania, kami harus bermain lebih agresif agar mereka tak berkembang,"ucap Basten, yang menyebut kepuasannya dengan permainan barisan tengah tim Oranye. (persda network/bud)
Deretan gol itu datang dari sumbangan Dirk Kuyt 11 gol, Ruud van Nistelrooy 20 gol, Jan Vennegoor of Hesselink 19 gol dan Klaas Jan Huntelaar 36 gol. Kombinasi empat pemain ini dirasa masih kurang padu. "Mereka belum saling mengerti, ini tugas besar untuk kami sebelum melawan Italia. Naluri membunuh mereka seperti hilang, jujur, kami belum puas dengan aksi mereka,"ucap Basten, di knvb.nl.
Hasil ujicoba terakhir melawan Wales menjadi satu bukti. Meski menang 2-0, namun dua gol itu justru datang dari sektor tengah, via Wesley Sneijder dan Arjen Robben. Menurut Van Basten, seharusnya Ruud van Nistelrooy dan kawan-kawan bisa menang lebih besar lagi.
"Jika Anda melihat pertandingan kemarin, berapa peluang yang telah kami buat. Untuk itu, pasti Anda berpikir kami seharusnya mencetak gol lebih banyak lagi," kata mantan bintang AC Milan itu.
Kapasitas pemain depan yang dimiliki, memang sempat membuat Basten bingung apakah akan bermain dengan striker tunggal ataukah duet sejajar. Tiga striker yang dimilikinya terbiasa bermain sebagai striker murni, Ruudtje, Vennegoor od Hesselink dan Jan Huntelaar. Ia sempat kesulitan karena kini praktis hanya tinggal Dirk Kuyt yang terbiasa bermain sebagai pendamping. Tak heran jika peraih Piala Eropa 1988 ini memunculkan Sneijder untuk menggedor pertahanan lawan.
"Itu adalah alternatif kami terutama saat melawan Prancis dan Rumania, kami harus bermain lebih agresif agar mereka tak berkembang,"ucap Basten, yang menyebut kepuasannya dengan permainan barisan tengah tim Oranye. (persda network/bud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar