Wawancara Nihat Kahveci
KERJA keras dan doa, itulah dua hal yang membawa Turki mampu melaju ke babak perempatfinal Piala Eropa meski di laga pertama mereka takluk dari Portugal. Kini mereka memandang laga berikutnya saat bertemu Kroasia, Sabtu (21/6) dini hari.
Dari kerja keras, nama kapten tim Nihat Kahveci adalah sosok utama sukses Pasukan Bulan Bintang. Striker klub Villarreal itu menjadi kunci keberhasilan saat Turki mengalahkan Republik Ceko dengan mencetak dua gol dalam tempo empat menit jelang bubaran (17 gol dari 57 kali membela Turki).
Jelang laga melawan Vatreni, Kroasia, Nihat yang mengawali kariernya di Liga Spanyol pada tahun 2002 dengan bergabung dengan Real Sociedad lalu ke Villarreal ini mengatakan laga perempatfinal tak ubahnya partai hidup mati seperti melawan Ceko.
Karena itu, penyerang yang mencetak gol kemenangan saat menghadapi Norwegia dan Bosnia di babak qualifikasi Euro ingin rekan-rekannya menunjukkan sikap pantang menyerah hingga pertandingan berakhir.
Berikut kutipan wawancara dengan striker yang mengoleksi 18 gol pada musim lalu bersama Kapal Selam Kuning --hanya kalah tajam dari dua penyerang tenar Raul Gonzales (Real Madrid) dan David Villa (Valencia), seperti dikutip dari International Herald Tribune.
Bagaimana perkembangan tim Anda?
Tentu saya bersyukur kami bisa berada di sini. Di perempatfinal yang sangat kami inginkan. Kami menunjukkan kerja keras sebelum bisa sampai di sini. Namun saya juga mengakui kalau kami bermain sangat buruk di awal-awal pertandingan saat bertemu Ceko.
Namun, kami berhasil mengubah permainan buruk itu di babak kedua yang kemudian membawa kami meraih tiga gol kemenangan. Kami bangkit pada dua pertandingan dan itu memperlihatkan kami memiliki kekuatan.
Persiapan menghadapi Kroasia?
Saya pikir kami akan terus mempertahankan momentum di dua pertandingan terakhir. Dan kami ingin membuat sejarah kami di perhelatan Piala Eropa ini. Kami sudah melakukannya di dua pertandingan grup, selanjutnya di babak perempatfinal.
Namun sayang, kami memiliki sejumlah pemain yang kurang fit dan terkendala hukuman kartu kuning dan kartu merah. Namun saya yakin pelatih kami tak akan kekurangan akal untuk bisa lolos.
Tentang kesiapan pemain?
Dengan kemenangan setidaknya itu memberi bukti bahwa kami saat ini bisa mensejajarkan diri dengan delapan kontestan lain. Meski masih memiliki banyak kelemahan, tapi saya yakin para pemain kami akan bersemangat di laga melawan Kroasia.
Arda Turan adalah salah satu pemain yang sangat saya sukai karakternya. Ia memiliki berkemampuan tinggi, mampu menjelajah, dan menyumbangkan gol-gol penting.
Adakah target Anda untuk mencetak gol lagi?
Mencetak gol tentu menjadi tugas utama saya sebagai penyerang. Saya ada di antara tim untuk dipilih menjadi penyerang mereka. Karena itu, jelas saya akan berusaha melakukannya. Namun saya tidak akan memaksakan diri jika ada rekan yang lebih berpeluang.
Kami akan berjuang untuk mampu mencetak gol pertama dan tidak seperti di tiga pertandingan awal yang selalu kebobolan lebih dahulu. Jelas Kroasia bukan tim yang tak terkalahkan. Seperti tim lain dalam turnamen ini, mereka memiliki kelemahan juga.
Yang patut diwaspadai tim Anda?
Semua pemain Kroasia jelas menjadi fokus kami, tapi untuk individu, saya yakin Ivica Olic akan menjadi andalan mereka kembali. Selain itu mereka juga memiliki playmaker yang bagus dengan hadirnya Luca Modric.
Keduanya adalah kombinasi yang harus kami waspadai pergerakannya. Apalagi Olic yang sukses membobol gawang Jerman.
KERJA keras dan doa, itulah dua hal yang membawa Turki mampu melaju ke babak perempatfinal Piala Eropa meski di laga pertama mereka takluk dari Portugal. Kini mereka memandang laga berikutnya saat bertemu Kroasia, Sabtu (21/6) dini hari.
Dari kerja keras, nama kapten tim Nihat Kahveci adalah sosok utama sukses Pasukan Bulan Bintang. Striker klub Villarreal itu menjadi kunci keberhasilan saat Turki mengalahkan Republik Ceko dengan mencetak dua gol dalam tempo empat menit jelang bubaran (17 gol dari 57 kali membela Turki).
Jelang laga melawan Vatreni, Kroasia, Nihat yang mengawali kariernya di Liga Spanyol pada tahun 2002 dengan bergabung dengan Real Sociedad lalu ke Villarreal ini mengatakan laga perempatfinal tak ubahnya partai hidup mati seperti melawan Ceko.
Karena itu, penyerang yang mencetak gol kemenangan saat menghadapi Norwegia dan Bosnia di babak qualifikasi Euro ingin rekan-rekannya menunjukkan sikap pantang menyerah hingga pertandingan berakhir.
Berikut kutipan wawancara dengan striker yang mengoleksi 18 gol pada musim lalu bersama Kapal Selam Kuning --hanya kalah tajam dari dua penyerang tenar Raul Gonzales (Real Madrid) dan David Villa (Valencia), seperti dikutip dari International Herald Tribune.
Bagaimana perkembangan tim Anda?
Tentu saya bersyukur kami bisa berada di sini. Di perempatfinal yang sangat kami inginkan. Kami menunjukkan kerja keras sebelum bisa sampai di sini. Namun saya juga mengakui kalau kami bermain sangat buruk di awal-awal pertandingan saat bertemu Ceko.
Namun, kami berhasil mengubah permainan buruk itu di babak kedua yang kemudian membawa kami meraih tiga gol kemenangan. Kami bangkit pada dua pertandingan dan itu memperlihatkan kami memiliki kekuatan.
Persiapan menghadapi Kroasia?
Saya pikir kami akan terus mempertahankan momentum di dua pertandingan terakhir. Dan kami ingin membuat sejarah kami di perhelatan Piala Eropa ini. Kami sudah melakukannya di dua pertandingan grup, selanjutnya di babak perempatfinal.
Namun sayang, kami memiliki sejumlah pemain yang kurang fit dan terkendala hukuman kartu kuning dan kartu merah. Namun saya yakin pelatih kami tak akan kekurangan akal untuk bisa lolos.
Tentang kesiapan pemain?
Dengan kemenangan setidaknya itu memberi bukti bahwa kami saat ini bisa mensejajarkan diri dengan delapan kontestan lain. Meski masih memiliki banyak kelemahan, tapi saya yakin para pemain kami akan bersemangat di laga melawan Kroasia.
Arda Turan adalah salah satu pemain yang sangat saya sukai karakternya. Ia memiliki berkemampuan tinggi, mampu menjelajah, dan menyumbangkan gol-gol penting.
Adakah target Anda untuk mencetak gol lagi?
Mencetak gol tentu menjadi tugas utama saya sebagai penyerang. Saya ada di antara tim untuk dipilih menjadi penyerang mereka. Karena itu, jelas saya akan berusaha melakukannya. Namun saya tidak akan memaksakan diri jika ada rekan yang lebih berpeluang.
Kami akan berjuang untuk mampu mencetak gol pertama dan tidak seperti di tiga pertandingan awal yang selalu kebobolan lebih dahulu. Jelas Kroasia bukan tim yang tak terkalahkan. Seperti tim lain dalam turnamen ini, mereka memiliki kelemahan juga.
Yang patut diwaspadai tim Anda?
Semua pemain Kroasia jelas menjadi fokus kami, tapi untuk individu, saya yakin Ivica Olic akan menjadi andalan mereka kembali. Selain itu mereka juga memiliki playmaker yang bagus dengan hadirnya Luca Modric.
Keduanya adalah kombinasi yang harus kami waspadai pergerakannya. Apalagi Olic yang sukses membobol gawang Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar