Sabtu, April 19, 2008

Investor Saham Waspadalah!

Indeks harga saham gabungan dipastikan belum mencapai dasar. Itu sebabnya, makin sedikit analis yang berani memberikan rekomendasi untuk investasi jangka menengah dan panjang. Berhati-hatilah. Ada kabar baik sekaligus kabar buruk bagi para pelaku di bursa efek. Berita baiknya menyebutkan pasar saham akan rebound. Sayangnya kabar buruknya, pembalikan arah itu baru akan terjadi pada Juli nanti. Itu pun dengan catatan kalau tak terjadi ‘apa-apa di tengah jalan’.
Sikap para pemodal, memang, belum berubah alias masih seperti pekan-pekan sebelumnya. Mereka tetap pesimistis dan menganggap kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berada dalam area bearish. Dengan kata lain, penguatan indeks harga saham gabungan, yang berlangsung selama empat hari perdagangan kemarin, hanya merupakan technical rebound. Apalagi kenaikannya hanya berlangsung tipis yakni hanya sekitar 1,9% dari 2.303,93 (11/4) ke 2.349,27 (18/4).
“Jadi, pekan ini, indeks masih rawan koreksi,” kata seorang analis saham. Beberapa investor kakap yang ditemui INILAH.COM memprediksi, indeks pada perdagangan 21 hingga 25 April ini akan bergerak di rentang 2.250 - 2.400.
“Ada kemungkinan bakal terjadi aksi ambil untung. Terutama pada saham-saham pertambangan,” ujar seorang investor asing. Soalnya, para pemodal asing maupun lokal kini lebih suka bermain cepat.
Artinya jika sudah mengantungi gain 5-10%, mereka akang langsung membuang barang. Alasannya, dalam kondisi seperti sekarang, lebih aman memegang uang tunai ketimbang mengempit saham.
Mungkin, alasan itu ada benarnya. Sebab, tiga kepala riset dari tiga perusahaan sekuritas berpendapat sama bahwa IHSG yang terbentuk saat ini belum mencapai titik terendah. Menurut perhitungan mereka, bottom indeks berada pada level 2.000-an.
Mengerikan, memang. Tapi, seperti yang lumrah terjadi, selalu ada kesempatan dalam kesempitan. Menurut seorang analis, investor yang punya nyali bisa memainkan beberapa saham unggulan yang selalu menjadi rebutan pasar.
Dari sektor pertambangan, misalnya, ada saham PT Timah (TINS), INCO, Aneka Tambang (ANTM) dan Bumi Resources (BUMI). Saham-saham tersebut, dalam sepekan, diprediksi berpotensi menghasilkan gain sebesar 5%. Lumayan bukan?
Sementara dari sektor perbankan, saham Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BCA (BBCA) juga mendapat rekomendasi buy. Tapi, tetap dengan catatan, pembelian harus dilakukan setelah harga saham-saham tersebut terkoreksi.
Ini penting agar investor tidak lagi terjebak di harga tinggi. Makanya, tak heran jika hanya sedikit analis yang berani merekomendasikan buy untuk jangka menengah, apalagi panjang.
Soalnya, mereka tak bisa menakar sedalam apa penurunan harga sebuah saham akan berlangsung. Dan ini bisa dimaklumi, sebab pasar sangat dipengaruhi oleh berbagai sentimen eksternal. Seperti tingginya harga minyak dan melonjaknya harga pangan dunia. Dan ingat, mulai hari-hari ini, laporan keuangan kuartal I 2008 akan bermunculan. Bukan hanya laporan keuangan emiten di Indonesia, juga emiten-emiten di Amerika.
Dipastikan, akan banyak angka merah di rapor mereka. Dan itulah yang akan membuat bursa AS loyo dan bursa kita kembali terkapar. Jadi, waspadalah, waspadalah!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Application for University of Malaya Fellowship Scheme Session 2008/2009

The University of Malaya (UM) invites all Malaysians and non-Malaysians interested in pursuing postgraduate studies in the University of Malaya to apply for the University of Malaya Fellowship Scheme.


Eligibility to apply:


1. Applicants who are registered candidates of the University of Malaya (research mode or mixed mode with research component not less than 70%) or PhD programmes; or
2. Applicants who have been offered admission to the postgraduate programme mentioned in paragraph 1. above; or
3. Applicants who have submitted an application for a postgraduate programme Masters (research mode or mixed mode with research component not less than 70%) or PhD in the University of Malaya or have already had discussions with the Director/Dean/Head of Department/Supervisor at the Academy/Faculty/Institute/Centre concerning the postgraduate programme to be applied for.


Applicants who are working (except as Research Assistants in the University of Malaya) or are receiving any type of financial assistance are not eligible to apply for the scheme.


Value of Award


Total value of the fellowship scheme is up to a maximum of RM100,000 inclusive of monthly stipends, registration fees, tuition fees, research fees, examination fees and service fees.
The monthly stipend to be given is as follows:


RM1,500 per month for Masters candidate
RM1,800 per month for PhD candidate


Application forms can be obtained from the Institute of Postgraduate Studies, University of Malaya, 50603 Kuala Lumpur or downloaded from the IPS website at http://www.ips.um.edu.my/


The completed application form must be submitted to the following address not later than 16 May 2008.


Student Affairs Section,
Institute of Postgraduate Studies,
University of Malaya,
50603 Kuala Lumpur


Incomplete application form or application form received after the above date will not be considered.
Applicants who do not receive any reply after six months from the closing date should condider their applications unsuccessful

Sumber dari http://malayahistory.blogspot.com/